KRjogja.com - Jurgen Klopp mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan Liverppol di akhir musim ini dalam sebuah wawancara pada Jumat (26/1/24) pagi.
Sontak penyataan terbuka ini menyebar di berbagai media dan mendatangkan gelombang reaksi terkejut dari seantero jagat, baik fans Liverpool maupun bukan.
Pelatih asal Jerman berusia 56 tahun ini memberikan pernyataan bahwa dia telah 'kehabisan energi' untuk bergelut di dunia sepak bola.
Berikut pernyataan lengkap Klopp yang telah melatih Liverpool sejak 2015, usai ia meninggalkan kepelatihan di Borussia Dortmund dalam rentang 2008-2015.
Baca Juga: Duel Panas PSIM vs Semen Padang FC Sore Ini, Kas Hartadi: Peluang Lolos 4 Besar Terbuka Lebar
Pernyataan ini memberi gambaran bagaimana Klopp bergumul untuk sampai pada keputusan ini:
Saya dapat memahami bahwa kabar ini akan mengejutkan banyak orang saat ini ketika mendengarnya. Namun saya dapat menjelaskannya – atau setidaknya mencoba menjelaskannya.
Saya menyukai segalanya terkait klub ini. Saya menyukai segalanya di kota ini. Saya menyukai segala yang terkait Suporter kami. Saya mencintai tim. Saya menyukai staf. Saya suka segalanya. Namun saya tetap mengambil keputusan ini untuk menunjukkan kepada Anda bahwa saya meyakini inilah keputusan yang harus saya ambil.
Itulah yang saya alami, entah bagaimana mengungkapkannya, bahwa saya kehabisan energi. Saya tidak sedang punya masalah, yakinlah, sebab saya sudah lama ingin mengumumkannya. Yakinlah bahwa saya baik-baik. Saya tahu bahwa saya tidak dapat melakukan pekerjaan ini berulang-ulang.
Setelah bertahun-tahun kita lalui bersama dan setelah kita menghabiskan waktu bersama dan setelah semua hal kita lalui bersama, rasa hormat tumbuh untukmu, cinta tumbuh untukmu dan hal terkecil yang aku berutang padamu adalah benar adanya – dan itulah kebenarannya. Rasa hormat tumbuh untukmu, cinta tumbuh untukmu dan hal terkecil yang aku berutang padamu adalah kebenaran – dan itulah kebenarannya.
Saya sudah memberi tahu klub pada bulan November. Saya perlu menjelaskan sedikit bahwa pekerjaan yang saya lakukan sebagaimana dilihat orang lain dari luar, misalnya saat saya di pinggir lapangan, di sesi latihan, dan hal-hal sekitar itu, seperti itulah mayoritas pekerjaan utamanya. Artinya ketika musim baru dimulai, Anda sudah harus me,buat rencana untuk musim berikutnya.
Ketika kami duduk bersama-sama mendiskusikan calon pemain baru, kamp musim panas berikutnya dan akan diadakan di mana, pemikiran ini muncul 'Saya tidak yakin saya masih di sini' dan saya sendiri terkejut dengan hal itu. Saya pun mulai memikirkannya.
Keputusan ini tidak dimulai pada saat itu. Namun demikian, musim lalu memang adalah musim yang sangat sulit dan bila di klub lain mungkin keputusannya adalah 'Baiklah, terima kasih banyak atas segalanya tapi mungkin kami harus berpisah jalan, atau mengakhirinya di sini.' Jelas itu tidak terjadi di sini.
