KRjogja.com - YOGYA - Tim para tenis meja Kota Yogyakarta mencanangkan target raihan enam medali emas pada ajang Pekan Paralimpiade Daerah (Peparda) IV DIY 2025 yang akan berlangsung di Gunungkidul, Agustus mendatang. Demi mengejar capaian target tersebut, saat ini sebanyak 11 atlet terus digembleng dalam program Pemusatan Latihan Kota (Puslatkot) uang digelar National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kota Yogyakarta.
Pelatih para tenis meja Kota Yogyakarta, Sumedi kepada wartawan di Hall Tenis Maja DIY, Kawasan Alun-alun Utara, Selasa (3/6/2025) menjelaskan, untuk Peparda tahun ini tim Kota Yogyakarta ingin meraih hasil lebih baik dari ajang yang sama sebelumnya. "Kalau Peparda sebelumnya kami dapat 2 medali emas, untuk kali ini kami targetkan bisa merebut 6 medali emas," tegasnya.
Demi mengejar tambahan target medali emas di Peparda tahun ini, Sumedi menerangkan bahwa saat ini ada 11 atlet andalannya dari tiga klasifikasi disabilitas yang tengah menjalani program Puslatkot bersama NPCI Kota Yogyakarta. Atlet-atlet tersebut terdiri dari penyandang disabilitas klasifikasi daksa, grahita dan netra.
Baca Juga: KAI Bandara YIA Catat Peningkatan Jumlah Penumpang pada Mei 2025
"Untuk klasifikasi netra, kita ada 3 atlet. Kemudian untuk klasifikasi grahita kita ada tiga atlet juga dan daksa lima atlet," jelasnya.
Dari ketiga klasifikasi disabilitas tersebut, Sumedi menilai, atlet-atlet yang saat ini tengah dibinanya memiliki peluang untuk meraih medali emas. Untuk klasifikasi netra, dirinya melihat adanya peluang untuk 1 medali emas, sedangkan di klasifikasi grahita ada peluang untuk bisa meraih 2 medali emas.
"Sedangkan pada klasifikasi daksa kami incar ada sekitar 3 medali emas," paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sumedi menjelaskan, saat ini atlet-atlet yang masuk dalam program Puslatkot untuk meraih prestasi di ajang Peparda DIY diantaranya, Aldi Ferdiyanto, Sartono, Suhartono, Atitya Martha Budiawan, Desta Ariyana Pertiwi, Danik Trihandayani, Helmi Raihan Muafa, Rizky Fadillah Cahyani.
"Mereka ini sudah menjalani program Puslatkot dari beberapa bulan lalu dan saat ini terus berlatih secara intensif," tegasnya.
Baca Juga: 42 Tahun Pakjun 1983
Pada program Puslatkot kali ini, seluruh atlet menjalani latihan rutin tiga kali dalam sepekan, masing-masing pada hari Minggu, Selasa malam dan Kamis. Dari hasil program latihan selama ini, Sumedi mengaku, seluruh atlet mengalami peningkatan kemampuan meski belum seperti yang diharapkannya.
"Progresnya hampir seperti harapan, tapi memang belum seperti yang diharapkan, karena kalau sudah seperti yang diharapkan, justru bahaya, karena atlet akan cepat merasa puas," jelasnya.
Kalau saat ini, semua atlet memang masih belum seperti yang diharapkan agar mereka akan maksimal saat Peparda DIY digelar bulan Agustus mendatang.
"Karena belum maksimal, anak-anak nanti masih mau nambah porsi latihannya secara sendiri-sendiri untuk semakin baik kemampuannya. Karena, pesaing kita ada datang dari Bantul, Sleman dan Kulonprogo," paparnya.(Hit)
