Krjogja.com - Dunia pertarungan hiburan Indonesia kembali riuh setelah Paris Pernandes menumbangkan Edy Boxing di Holywings Sport Show (HSS).
Seusai laga, Paris menjalani wawancara usai laga untuk membahas lawan berikutnya. Para penonton meneriaki nama Yoshua Marcellos atau yang biasa dikenal sebagai "Cellos". Namun, Paris mengatakan bahwa ia ingin melawan Rudy "The Golden Boy" Agustian.
Baca Juga: Pemkab Sleman Tegaskan Sikap Soal Video Viral Peredaran Miras Daring di Medsos
"Jadi mungkin kalau Rudy main boxing sama aku daripada bacot-bacot di sosial media, sini (lawan). Kutantang Rudy main boxing di ring HSS!" ujar Paris, dalam akun tiktok @parispernandes_
"Kalau Rudy berani (ya), oke. Soalnya dia banyak bacot di sosial media, inilah momen untuk mengeluarkan isi hatiku selama ini," imbuhnya.
Forlan Rivaldo pun turut mengucapkan beberapa hal setelah mendengar nama "Cellos". Baginya, Paris tidak perlu melawan Cellos di ring karena masing-masing dari mereka lebih baik memajukan combat sport Indonesia dengan kapasitasnya sebagai CEO.
Baca Juga: Merasa Tersakiti, Kemana Donnarumma bakal Pergi?
"Saya suka kalian (penonton) bilang (nama) Cellos. Akan tetapi, Paris tidak boleh fight dengan Cellos karena lu (Paris) mending majuin tinju Indonesia," tutur Forlan.
Tak lupa, ia pun menjelaskan bahwa tidak ada salahnya pertandingan Paris melawan Rudy digelar di ajang HSS 6.
"Kalau Paris mau melawan Rudy, why not? Bang Rudy yang saya hormati, berani ga melawan Paris Pernandes? Let's go (lawan Paris) di HSS 6!"
Tantangan itu menjadi perbincangan hangat hingga didengar oleh Rudy Golden Boy, atlet Indonesia yang memiliki keahlian di Mixed Martial Art (MMA). Dalam unggahan video di akun TikTok pribadinya, @rudygoldenboy, ia memberikan tanggapan santai yang dibalut satir dan nada menantang.
"Halo kawan-kawan, sorry saya baru menanggapi call out dari Paris karena weekend ini saya habiskan waktu dengan keluarga. Sebelumnya saya ucapkan selamat kepada bro Paris Fernandes karena sudah menang melawan Edi," tutur Rudy.
"Edi mana? Edi Sound Horeg? Oh Edi Boxing. Edi siapapun itu, intinya (Paris) sudah menang, keren," celetuk Rudy dengan nada menyindir.
Rudy menilai call out dari Paris tak memiliki tujuan yang jelas. Baginya, jika konsepnya adalah pertarungan antarsesama CEO, mestinya lawan yang dihadapi adalah Ivan Tanjaya, bukan Paris. Ia bahkan menyebut Paris hanya CEO boneka dan menyelipkan kritik pada Forlan yang disebutnya sebagai wakil Paris.