olahraga

Pelatih Rans Ungkap Pernyataan Usai Ramai Bola Masuk Persija Dianggap Bukan Gol

Senin, 23 Oktober 2023 | 09:50 WIB
Foto: Ist



Krjogja.com - SLEMAN - Kontroversi mengiringi kemenangan Rans Nusantara atas tuan rumah Persija Jakarta, Minggu (22/10/2023) malam di Patriot Candrabaga Bekasi. Bola masuk ke gawang usai membentur mistar hasil sepakan pemain Persija, Sandi Arta Samosir tak dianggap gol oleh wasit Naufal Adya hingga membuat Persija kalah 1-2 dari Rans.

Pertandingan memang berjalan ketat semalam, meski Persija harus bermain dengan 10 pemain pada menit 75 karena Rizky Ridho mendapat kartu kuning kedua. Rans unggul 2 gol terlebih dahulu dalam laga itu melalui Evandro Elmer (P,11) dan Angelo Meneses (56). Ferarri memperkecil kedudukan 1-2 menit 58 setelah sundulan kepalanya gagal diantisipasi kiper Rans, Hilamsyah.

Persija asuhan Thomas Doll berusaha menyerang total pertahanan Rans dan terjadilah momen bola masuk ke gawang setelah memantul terkena mistar. Situasi di masa perpanjangan waktu ini sebenarnya tak menuai protes berlebihan di lapangan karena terjadi begitu cepat dan dalam situasi skrimit.

Namun dalam tayangan ulang, terlihat bahwa bola seutuhnya sudah masuk ke dalam garis gawang Rans sebelum memantul kembali keluar. Wasit dan asistennya tak melihat, sehingga pertandingan diteruskan hingga akhirnya Rans menang 1-2 di kandang Macan Kemayoran.

Situasi tersebut ramai di sosial media dengan warganet mempertanyakan keputusan wasit serta keharusan penggunaan teknologi untuk antisipasi situasi semacam ini. Pelatih Rans Nusantara, Eduardo Almeida pun sempat memberikan tanggapan saat sesi konferensi pers usai pertandingan.

Baca Juga: Jadi Cawapres Prabowo, Jokowi Dukung Gibran Sebatas Orangtua

Eduardo mengaku dua musim lebih berada di Indonesia ia tak pernah mau mengomentari kepemimpinan wasit. Menurut dia, sebuah kewajaran wasit melakukan kesalahan baik untuk sisi tim tuan rumah maupun tamu.

"Ini bukan karena hasil. Saya tidak pernah mengomentari wasit, saya sudah dua atau tiga tahun di Indonesia tidak pernah mengomentari wasit. Saya selalu mengatakan hal yang sama, setiap orang melakukan kesalahan, terkadang di satu sisi dan terkadang di sisi lainnya. Saya tidak tahu, saya belum melihatnya (cuplikan pertandingan), jadi jujur saja, saya mungkin mendengarnya, tetapi ini bukan wilayah saya, melainkan area wasit," ungkapnya.

Meski begitu, Eduardo turut berharap agar situasi yang terjadi bisa menjadi bahan pembelajaran bagi wasit di Indonesia. Ia mengibaratkan bahwa tim selalu melakukan evaluasi ketika selesai menjalankan pertandingan, sehingga hal seperti itu juga seharusnya dilakukan oleh wasit dan perangkat pertandingan.

"Seperti yang saya katakan sebelumnya dan saya ulangi, setelah orang-orang mengevaluasi wasit dan sangat penting bagi wasit seperti para pelatih, dan saat kembali ke rumah, lihat kesalahannya dan mencoba untuk berkembang dan melakukannya lagi. Saya sudah mengatakan berulangkali sebelumnya, ini sangat penting untuk semuanya berkembang di sepak bola. Setiap orang harus berkembang untuk para pelatih, para pemain, dan wasit. Jadi menurut saya, ini lah yang saya katakan sebelumnya, ini penting, jika ada kesalahan jangan dilakukan lagi," tandas Eduardo.

Rans sendiri bermain begitu powerfull ketika menghadapi Persija dengan kekompakan dan sinergi pemain lokal serta asing. Rans mampu mengantisipasi titik-titik kuat Persija yang kemudian membuat mereka unggul.

Rans yang bermarkas di Maguwoharjo Sleman berhasil merangsek masuk ke posisi tiga klasemen Liga 1. Mereka terpaut 3 poin dari pemuncak klasemen Borneo FC (32). (Fxh)

Tags

Terkini