olahraga

Padel Makin Digandrungi, Ini Sejarah dan Manfaatnya

Kamis, 10 Juli 2025 | 21:10 WIB
Peralatan Padel, olahraga yang sedang disukai masyarakat Indonesia (pixabay)

KRJogja.com - Influencer media sosial mulai banyak yang terjun dalam olahraga padel. Sebut saja Tasya Farasya, Jerome Polin, Raditya Dika, Anisa Aziza, dan sederet nama kreator konten lainnya.

Keseruan permainan ini kerap dibagikan melalui laman instagram masing-masing. Itu mengapa, olahraga dalam ruangan tersebut populer di kalangan followers dan jagat maya Indonesia.

Baca Juga: PSIM Resmikan Dua Pemain Baru, Eks PSBS Biak dan Persik Kediri

Berdasarkan laman Padel Creations, Padel AC, dan International Padel Federation, sebenarnya padel telah ada sejak 1969. Semua berawal ketika warga Meksiko bernama Enrique Corcuera mencoba mengatasi keterbatasan lahan.

Ia ingin membuat lapangan tenis di halaman belakang. Namun, luasnya kurang. Sebagai solusi, ia membuat lapangan berukuran 20x10 meter yang dikelilingi oleh dinding setinggi 3 meter dan diberi jaring tenis. Sementara itu, peraturan padel pertama kali dibuat oleh istri Enrique yang bernama Viviana.

Padel dimainkan oleh dua orang secara berpasangan. Permainan ini punya karakteristik ritme permainan yang lebih cepat dan dinamis. Pasalnya, bola dapat memantul di dinding samping dan belakang. Dengan begitu, pemain memukul bola lebih sering dibandingkan dengan olahraga raket sejenis.

Baca Juga: Guru SMPN 3 Kasihan Raih Gelar Doktor di UNY

Tahun 1970-1990-an, padel terus berkembang. Lapangan-lapangan padel mulai menjamur di Brasil, Uruguay, Chili, Prancis, Amerika Serikat, dan Kanada. Bahkan, seperti cabang olahraga lainnya, padel mulai memiliki asosiasinya sendiri. Begitupula dengan pertandingan khusus.

Asosiasi padel nasional pertama kali didirikan di Argentina. Sementara kompetisi internasional pertama merupakan pertandingan antara Spanyol dan Argentina pada 1988.

Selang tiga tahun kemudian, Federasi Padel Internasional (FIP) berdiri pada 12 Juli 1991 di Madrid. Federasi ini melahirkan keputusan adanya Kejuaraan Padel Dunia setiap dua tahun sekali.

Namun, pada saat itu belum ada pakem tertentu dalam olahraga ini. Padel masa tersebut dimainkan dengan aturan masing-masing negara. Kondisi ini memunculkan kesepakatan penetapan aturan hingga nama resmi itu sendiri pada 1997. Jika awalnya Argentina menyebut Paddle, maka kini cukup disebut Padel.

Hingga tahun 2025, telah terbentuk 87 federasi yang berafiliasi dengan FIP. Bahkan, ada lebih dari 140 negara di seluruh dunia yang warganya telah memainkan olahraga ini.

Manfaat Padel, Bisa Dimainkan Anak-Dewasa

Olahraga pada dasarnya dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Tentu hal ini juga yang menjadi alasan padel banyak digemari anak hingga dewasa.

Halaman:

Tags

Terkini