"Yang saya dengar juga Forlan di HSS nggak kaya-kaya, katanya bayarannya kecil. Ya, jilat terus aja, gas," ujar Rudy menyindir.
Mengenai tantangan Paris, Rudy justru membalas dengan tantangan duel bebas khas Baku Hantam. Ia menekan keberanian Paris dan Forlan.
"Kita fight bebas pakai rules baku tumbuknya Baku Hantam. Nggak ada waktu dan ga ada ronde. Kalau emang Paris takut, sekalian sama Forlannya," jelasnya.
"Gimana kalau seperti itu? Saya tunggu jawabannya," sambungnya.
Menanggapi unggahan Rudy, Forlan menyebut sang petarung tidak benar-benar mengerti tantangan tinju dari Paris. Ia balik bertanya apakah Rudy merasa takut sehingga melempar tantangan dua lawan satu.
"Entah abang malas mukul-mukul atau takut, tinggal bilang. Jangan membuat rules baru dua versus satu untuk menyembunyikan rasa takut om Rudy terhadap Paris Pernandes," terangnya.
Forlan mengatakan bahwa ia tak ikut-ikut terkait omongan Rudy terkait "CEO Boneka". Ia pun mengaku bahwa ia adalah penjilat. Bukan hanya menjilat HSS, tetapi juga menjilat BYON.
"Bukan HSS dan Paris yang saya jilat, saya juga menjilat BYON, Cellos, dan semuanya. Saya harus menjilat semua biar rata. Semoga deal (pertandingan) cepat terselesaikan," tambahnya.
Beberapa saat kemudian, Rudy merilis video terbaru. Ia menyebut ada empat kondisi yang menggambarkan situasinya sekarang.
"Satu, gua tuh udah pensiun guys. Dua, gua punya event Baku Hantam. Tiga, gua ada asosiasi yang ngebantu promotor-promotor lokal se-Indonesia untuk mengadakan event. Keempat, 17 fighter Indonesia akan gua kirim ke Warzone Malaysia dari Baku Hantam," tegas Rudy.
Rudy mempertanyakan kepada publik apakah duel melawan Paris dan Forlan layak untuk dijalani. Ia juga menegaskan kakinya masih patah dengan pen yang belum dicabut.
"Menurut kalian dengan kesibukan ini, worth it ga tantangan yang dipaksa ini? Jangan lupa sehabis pertandingan BYON kemarin, kaki gua masih patah dan masih ada pen, untuk jalan aja linu," ucapnya.
Laga Paris dan Forlan melawan Rudy Golden Boy diyakini akan menjadi sorotan besar di HSS atau Baku Hantam bila benar terealisasi. Bumbu persaingan yang memanas di media sosial membuat pertarungan ini sarat drama dan gengsi. (*)