Tapi empat mode berkendaraan ini berbeda dengan fitur DS, sehingga tidak ada hubungannya dengan transmis. Pengaturan empat mode ini terhubung dengan pengaturan steering throttle, Active Yaw Control (AYC), dan pengereman.
Menurut Rifat, prinsip kerja fitur DS dengan manipulasi transmisi agar bereaksi lebih cepat, sehingga tenaga instan bertambah untuk memutar ban lebih kuat dan cepat. DS menahan satu rasio gigi sampai ke rpm maksimal sebelum berpindah ke gigi atasnya.
Dengan bantuan sistem kecerdasan buatan fitur ini memanipulasi girboks untuk bereaksi lebih cepat. "Konsekuensinya, tenaga lebih besar konsumsi bahan bakar juga lebih boros," terang Rifat.
Selain itu, DS juga berfungsi saat melintasi jalan menurun tajam dalam kecepatan tinggi. Dengan menekan tombol DS, fungsinya mirip memindah ke posisi gigi lebih rendah pada transmisi manual untuk mendapatkan engine break tanpa harus menginjak rem lebih dalam.
"Jadi saat jalanan menurun, kita tidak perlu memindahkan transmisi dari D ke L, tapi cukup aktifkan DS untuk menahan laju kendaraan," jelas Rifat.
Keluar dari lobi hotel untuk menuju studio Eko Nugroho, kami harus langsung berbelok ke kanan nyaris membentuk huruf U. Radius putar yang baik menikung jadi gampang.
Melintasi jalur perkotaan Sistem AYC memudahkan kami dalam bermanuver, mengerem dan menyalip dengan tepat. Terlebih saat masuk wilayah Klaten yang lalu lintasnya padat dan ruwet, blind sport warning dan rear cross traffic alert membantu memantau pergerakan kendaraan lain di sisi mobil, sehingga tidak kawatir senggolan.
Baca Juga: Tawuran Antar Pelajar Digagalkan, Pelaku Bawa Clurit Diamankan
Dengan dimensi XForce yang proporsional memudahkan kami untuk bergerak 'sat set' menyelinap dikeraiaman jalan. Ground clearence XForce setinggi, 222 mm, tak membuat kawatir menerabas gundukan maupun lobang di jalan.
Masuk ke jalan tol, fitur DS sangat terasa manfaatnya. Memudahkan kami ketika hendak menyalip tanpa ragu-ragu, maupun saat mengurangi jalu kendaraan.
Terutama ketika berakselerasi setelah melakukan pengereman, yang sudah menggunakan ABS (Anti-Lock Breaking System) dan EBD (Electronic Breakforce Distribution). Tenaga mesin mobil tidak berkurang saat beranjak setelah mengerem ataupun keluar dari tikungan.
Menurut Presiden Direktur PT MMKSI Atsushi Kurita, XForce menyasar pria dan wanita kaum urban yang mapan pada usi usia 35 sampai 40-an tahun. Namun manyoritas penggunanya justru kaum perempuan.
Dengan harga Rp 419 juta untuk varian ultimate ini, XForce lebih murah sekitar dua puluhan juta dari kompetitornya Yaris Cross Hybrid.(Ben)