Krjogja.com - DEMAK - Rebranding Posyandu merupakan salah satu upaya untuk mengefektifkan pelaksanaan posyandu dengan pemberian pelayanan dari balita hingga lansia dalam satu tempat dan satu waktu. Rebranding posyandu menyatukan pelayanan posyandu balita, posyandu remaja, posbindu dan posyandu lansia yang selama ini berjalan masing-masing pada waktu yang berbeda.
Kepala Puskesmas Mijen I drg FX Titik Purwaningsih menjelaskan, dengan dilaksanakannya Rebranding Posyandu diharapkan dapat meningkatkan kunjungan di Posyandu. Alasannya tentu agar sasaran maupun pendamping dapat ikut dilayani di Posyandu.
"Saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Demak menargetkan di satu wilayah Puskesmas minimal ada satu Posyandu Rebranding. Puskesmas Mijen I telah melaunching 1 Posyandu Rebranding di wilayah binaan yakni di Desa Bremi," ujarnya, Selasa (27/6/2023). Kedepannya Posyandu rebranding akan diselenggarakan juga di setiap desa di wilayah kerja Puskesmas Mijen 1.
Sehubungan itu Puskesmas Mijen 1 berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Bremi telah menjadwalkan pelaksanaan kegiatan Rebranding Posyandu Rabu (21/06) lalu. Kabar baiknya, antusias masyarakat cukup tinggi untuk hadir pada kegiatan yang berlangsung pada pukul 08.00 - 11.00 itu.
Mengenai tim posyandu didukung tim dari Puskesmas yang melibatkan tenaga kesehatan yakni bidan desa, bidan puskesmas, programer gizi, programmer posbindu, serta programmer lansia. Selain itu juga melibatkan programmer kesehatan remaja , programmer promosi kesehatan, programer kesehatan lingkungan serta petugas laboratorium.
Sedangkan dari desa melibatkan kader posyandu terlatih. Serta perangkat desa yang juga aktif dalam kegiatan ini, khususnya bidang kesehatan.
"Harapannya melalui kegiatan Posyandu Rebranding dapat menyamakan persepsi, koordinasi, sekaligus mengaktifkan kelembagaan pada tim pokjanal posyandu. Di samping pula mensinergikan program kerja, serta memperkuat komitmen stakeholder dalam pengambilan keputusan guna mengoptimalkan dukungan dalam rebranding posyandu," imbuh drg FX Titik Purwaningsih.
Pada saat sama, menurutnya, kapasitas para kader posyandu juga perlu ditingkatkan. Termasuk pemenuhan sarana dan prasarana posyandu dan mutu layanan perlu ditingkatkan dan dimodernisasi.
"Tentunya agar dapat merealisasikannya, peran dan dukungan pemerintah daerah terhadap posyandu sangat penting. Utamanya untuk memfasilitasi dan membina pelaksanaan berbagai kegiatan kesehatan di posyandu," pungkasnya. (Hum DKK/ssj)