Krjogja.com - DEMAK - Lomba Kampung Juara (LKJ) Kabupaten Demak 2023 memasuki tahap pemaparan profil peserta, Selasa (18/7). Pada tahap pertama, empat peserta yang secara bergiliran menyampaikan profil kampung mereka kepada dewan juri adalah Kampung PIB Mangunjiwan, Gablok Guyub dan Balongmiri Asri keduanya dari Desa Jragung Kecamatan Karangawen, serta Kampung Wahid Hasyim Desa Mulyorejo Kecamatan Demak.
Materi yang disampaikan meliputi enam aspek kriteria penilaian. Mulai dari aspek kebersihan dan sanitasi, penghijauan, ketertiban, keindahan, keberlanjutan, dan aspek lainnya. Seperti luas lingkup wilayah yang diikutkan lomba, belum pernah menjuarai perlombaan serupa, inovasi masyarakat perubahan wajah kampung, perumahan atau non perumahan, dan kondisi kesulitan geografis permukiman yang dilombakan.
Kabid Kawasan Permukiman Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kabupaten Demak Winy Nurika Yuwantari ST MM MT menjelaskan, paparan profil peserta merupakan bagian dari penilaian LKJ. Maka itu setiap dewan juri juga dibekali lembaran penilaian untuk diisi poin terhadap paparan para peserta.
"Setiap usai paparan, dewan juri juga berhak bertanya kepada peserta, untuk menggali informasi mengenai kondisi kampung peserta LKJ sesuai kapasitas juri. Misalkan dari segi kesehatan lingkungan, pembangunan drainase, hingga keterlibatan warga dalam mewujudkan kampung yang bersih, sehat, indah, dan tentunya layak huni," ujarnya.
Sebab dewan juri dilibatkan dalam penilaian LKJ berasal dari sejumlah latar belakang berbeda. Mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait pengentasan kawasan kumuh, pemerhati lingkungan, akademisi, tim TFL Kotaku Demak, hingga HIPMI. Yang diharapkan dapat turut menilai kiprah warga membangun pemberdayaan ekonomi berbasis sosial dan lingkungan.
Sementara itu paparan profil kampung peserta LKJ diawali dari Pondok Indah Baru (PIB) Mangunjiwan oleh Ketua RT 08 RW l Farikhin. Satu per satu disampaikan mengenai kondisi perubahan wajah kampung di kawasan perumahan berpenduduk 50-an KK itu, seiring keikutsertaannya pada ajang LKJ. Hingga inovasi warga untuk mewujudkan visi misi PIB BersATOe yakni Bersih, Aman, dan Toleran.
Lanjut pada paparan peserta kedua dan ketiga dari Kampung Gablok Guyub dan Balongmiri Asri. Meski keduanya sama-sama dari Desa Jragung Kecamatan Karangawen dengan kondisi kesulitan geografis yang sama pula, namun kreatifitas dan greget keterlibatan warga dalam upaya meraih juara LKJ cukup berbeda.
Walau begitu kabar baiknya, support pemerintah desa cukup positif. Terlihat dari diberikannya dukungan dana masing-masing senilai Rp 5 juta yang diambilkan dari alokasi dana desa terkait pemberdayaan masyarakat.
Paparan terakhir ditutup oleh peserta dari Kampung Wahid Hasyim Desa Mulyorejo Kecamatan Demak, oleh Ketua BKM Trimulyo Sejati Mulyorejo Soimin. Berbeda dengan tiga peserta sebelumya, penampil terakhir terlihat belum siap seiring tidak disiapkannya materi paparan profil kampung.
Berdalih ingin memberikan kejutan, Soimin pun mempersilahkan dewan juri melihatnya langsung ke lokasi. Tentunya untuk membuktikan keseriusan warga Kampung Wahid Hasyim mengentaskan diri dari kekumuhan lingkungan.
Lebih dari itu, Subkoordinator Pemanfaatan dan Pengendalian Permukiman Dinperkim Kabupaten Demak Rozikan ST menambahkan, latar belakang pentingnya diadakan LKJ selain terciptanya kampung yang bersih, indah, sehat, tertib dan layak huni karena jauh dari kondisi kumuh adalah keberlanjutan serta keterlibatan kelembagaan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan tersebut. (Hum Dinperkim/ssj)
