PEKALONGAN, KRJOGJA.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah menggelar Identifikasi dan Sosialisasi Daerah Rawan Bencana di Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Senin (14/3). ajang tersebut digunakan untuk mendiskusikan daerah rawan bencana sekaligus membekali masyarakat pengetahuan penanggulangan bencana.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Provinsi Jawa Tengah, Ginaryo, menuturkan,pihaknya bersama anggota DPRD telah melakukan identifikasi dan sosialisasi daerah rawan bencana.
Di Jawa Tengah ada 12 kabupaten/kota dengan potensi bencana tinggi dan 24 dengan potensi bencana sedang. Tidak ada yang potensinya rendah. Dengan kondisi itu penanganan bencana ini harus melibatkan unsur pemerintah, masyarakat, dan sebagainya. Sekaligus juga untuk Begitu pula untuk para pelaku usaha yang turut bergabung dalam kelompok yang menjadi CSR untuk membentuk kelompok darurat bencana.
"Banyaknya relawan di Jateng, merupakan modal untuk menggali potensi bencana dan memunculkan kampung tangguh bencana," katanya.
Ditambahkan, meski begitu, masyarakat diminta tidak terlena, pasalnya bencana dekat dengan kita dan bisa datang sewaktu-waktu. Di Jateng tahun 2022 ini ada 60 titik di kabupaten/kota yang menjadi sasaran identifikasi dan sosialisasi kebencanaan. Sebanyak 32 titik diantaranya telah diidetifikasi secara serius. Diantaranya identifikasi dilakukan di delapan titik yakni di Kota Pekalongan, Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Pemalang, dan lainnya. (Riy)
