PATI, KR Jogja.Com - Ratusan nelayan Juwana melanjutkan lagi unjukrasa. Demo berlangsung di TPI II, tetap mengangkat masalah kenaikan retribusi pajak, yang dianggap sangat memberatkan nelayan Indonesia. Pendemo meminta agar menteri KKP dicopot karena dinilai dianggap tidak peduli nasib nelayan.
Aksi demo nelayan Juwana, Rabu (29/9), diwarnai pembentangan puluhan spanduk, dan membawa keranda mayat. Pendemo meminta presiden Jokowi memperhatikan nasib nelayan Indonesia.
Sebagaimana diketahui, nelayan dari kapal Pursin dan Jaring Juwana Pati (Jateng) menggelar demo di bantaran Sungai Silugonggo desa Bendar, Selasa (28/9). Mereka menolak pemberlakukan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 85 Tahun 2021 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diberlakukan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP).
Pendemo mengatakan, pemerintah dinilai tidak peduli dengan kesejahteraan nelayan. Karena, nasib nelayan diabaikan lantaran adanya kenaikan retribusi yang sangat memberatkan.
Seorang orator aksi demo, Hadi mengungkapkan dampak pemberlakuan PP 85/2021 sangat menyengsarakan nelayan. “Apakah Pemerintah tidak kasihan dengan nasib para nelayan,†teriaknya.
Pendemo menegas, jika peraturan tidak dicabut, mereka akan tetap menolak PP 85/2021. Mereka juga meminta agar menteri KKP Trenggono dicopot dari jabatannya, karena tidak peduli dengan kesejahteraan nelayan.
Selanjutnya, pendemo bergerak ke kantor DPRD Pati guna mengadukan nasib yang dialami nelayan. (Cuk)
