PATI, KR Jogja Com- Kepala Balai Besar Pengwas Obat dan Makanan Semarang, I Gusti Ayu Adhi Aryapati mengakui Jawa Tengah masih menempati peringkat dua nasional masalah penggunaan bahan pangan berbahaya.
Sementara itu, secara mengejutkan, Pati masuk diantara enam kabupaten/kota di propinsi Jateng yang dinilai (intervensi) dalam gerakan keamanan pangan terpadu. Demikian diungkapkan Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni.
Disebutkan, tiga aspek penting supaya masuk dalam gerakan keamanan pangan terpadu. Terdiri, gerakan keamanan pangan desa, pasar aman yang menyasar pasar tradisional, dan jajan anak sekolah SD, SMP, maupun SMA.
"Masyarakat ikut mengawasi makanan yang diproduksi, didistribusikan, atau dikonsumsi," ungkap kepala BPOM Semarang, Kamis (18/3).
Sementara itu, Bupati Haryanto berharap adanya intervensi BBPOM Semarang, maka penyimpangan penggunaan bahan pangan di Pati bisa ditanggulangi. (Cuk)