Jamur Bonggol Jagung Laris saat Pandemi

Photo Author
- Kamis, 22 Oktober 2020 | 22:39 WIB
Banyak mahasiswa yang belajar usaha jamur jagung di Ketanggan Gembong, Pati. (foto / Alwi Alaydrus).
Banyak mahasiswa yang belajar usaha jamur jagung di Ketanggan Gembong, Pati. (foto / Alwi Alaydrus).

PATI, KRJOGJA.com - Musibah pandemi, ternyata memberi berkah untuk Muntamah (27). Warga Rt 3/02 desa Ketanggan. Kecamatan Gembong ini, meraup banyak rupiah dari usahanya jual jamur yang terbuat dari bonggol (janggel) jagung.

Bahkan, sejumlah kelompok mahasiwa dari berbagai kota, mulai mendatangi rumah Muntamah. Tidak lain, bertujuan menimba ilmu cara membuat jamur jagung Jamur bonggol jagung dari desa Ketanggan ini, berasa gurih. Itulah yang membuat para penggila wiskul harus memburu ke wilayah kecamatan Gembong Pati. Atau berselayar melalui dunia maya (online).

Setiap harinya, Muntamah, mampu memanen 4 kilogram. Padahal, harga jamur janggel Rp 24.000/kilogram. Cara membuat jamur janggel cukup mudah. Yakni mencampur bahan, seperti janggel (bonggol) jagung kering. Ini sebagai media tempat bertumbuhnya jamur. Kemudian katul padi, pupuk urea, serta ragi tape.

Setelah semua tercampur rata, kemudian ditutup rapat dengan plastik kedap udara selama 2 minggu. Supaya fermentasi jamur tumbuh dengan baik. Namun setelah dipanen selama 3 minggu, maka media harus diganti dengan yang baru lagi. “Supaya nutrisinya tetap bagus. Sehingga jamur tetap tumbuh subur" ucap Muntamah. ( Cuk ).

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB

Dipercepat, Pembebasan Tanaman Semusim di Kendeng

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:00 WIB

Curanmor Paling Dominan Jadi Tindak Kriminal di Blora

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:30 WIB

Pelatihan Jinakan AI Agar UMKM Melek Teknologi

Rabu, 3 Desember 2025 | 15:10 WIB
X