PATI, KR Jogja Com – Hanya rehat sehari, virus corona bawa korban lagi, di Pati. Seorang warga desa Tambaharjo kecamatan Pati Kota, meninggal dunia karena diduga terkena covid19, Selasa (1/9). Korban perempuan, sempat dirawat di RSUD RAA Soewondo Pati.
Camat Pati Kota, Didik Rusdiartono, menegaskan, pemakaman jenasah korban warga Tambaharjo, tetap sesuai protokol Covid-19. â€Kita tidak ingin kasus Tambahsari terulang. Yakni ada jenasah diambil paksa dari RSU, lalu dimakamkan keluarganya sendiri" kata Camat Didik Rusdiartono.
Ketua Tim Pemakaman Jenazah Protokol Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Khayun Fulanun SH mengungkapkan, hanya hari Senin (31/8) tidak ada korban meninggal dunia akibat covid19.
Sementara itu, keadaan pasar Bulumanis kecamatan Margoyoso sangat sepi. Menyusul keputusan Disperindag Pati yang menutup pasar tersebut, hingga Rabu (2/9). Penutupan dilakukan, karena dari 120 pedagang yang mengikuti rapid test, ternyata didapatkan 20 orang, yang kondisinya reaktif.
Sedang pelaksanaan Rapid Test terhadap para pedagang pasar Tambaharjo (Runting) Selasa (1/9), terpaksa harus diulang karena hasilnya tidak memenuhi target. Bahkan,230 orang yang harus mengikuti rapid test, ternyata yang datang hanya 110 pedagang. Bahkan, dari jumlah tersebut didapatkan 11 orang kategori reaktif. Sehingga harus masuk karantina. â€Pedagang yang reaktif, tercatat warga Tambaharjo 6 orang, dan lima lainnya dari luar Runting,†ungkap Kades Tambaharjo, Suwaji.
Bupati Pati, H Haryanto mengharapkan adanya kesadaran masyarakat agar ikut mematuhi protokol kesehatan. Berbicara saat membuka Sosialisasi Peraturan Bupati No.49 Tahun 2020 tentang Pedoman Menuju Tatanan Normal Baru pada masa pandemi Covid-19, bupati Haryanto menegaskan kunci agar pandemi covid19 segera berlalu adalah pada kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. ( Cuk ).