PATI, KRJOGJA.com - Nama desa Ngablak kecamatan Cluwak, Pati ramai disorot banyak pihak. Menyusul ditemukannya puluhan rumah mewah, namun mendapat bantuan Program Harapan Kelurga (PKH). Penerima yang ekonominya mapan, ternyata tidak mau mengundurkan diri.
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, sebenarnya kasus penerima bantuan tidak tepat semacam ini, terjadi di banyak desa di wilayah kabupaten Pati Jateng. Terkuaknya penerima bantuan PKH yang tidak tepat tersebut, berawal dilakukanya labelisasi di desa Ngablak. "Berdasar data, tercatat 405 penerima PKH dan 350 penerima BPNT" kata petugas PKH Ngablak, Aswar Anas, Rabu (13/5).
Mereka menerima bantuan sejak 2010 sesuai komponen. Diberikan setiap tahun, dengan nilai, untuk balita Rp 3 juta, SD Rp 900 ribu, SMP Rp 1 juta, SMA Rp 2 juta, disabel Rp 3 juta, dan lansia Rp 2,4 juta.
Ketua Karang Taruna Ngablak, Tatak Tri Setiana mengungkapkan meminta pemdes untuk memverifikasi ulang data penerima. "Sebaiknya dilakukan verifikasi dan validasi" tuturnya.
Bupati Pati, Haryanto sebelumnya mengimbau agar data penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) 2020 supaya lebih tepat sasaran. Termasuk mengingatkan petugas yang memasukkan data, jangan sampai ada upaya memanipulasi. (Cuk)