PATI, KRJOGJA.com - Ribuan orang dari berbagai daerah, menyesaki halaman Klenteng Hok Tek Bio Pecinan Pati. Mereka berebut supaya bisa mendekati panggung regging ukuran 8x10 meter, guna menyaksikan pentas dalang kondang ki Wibowo Asmoro (Yogyakarta), Sabtu (21/9) malam.
   Â
Tampil di lingkungan klenteng Hok Tek Bio yang dipenuhi pernik-pernik hiasan dengan nuansa budaya Tionghoa, dalang Wibowo Asmoro menggelar cerita (lakon) 'Tirto Manik Moyo Mahadi'.
  Â
"Pentas wayang ini sebagai ritual budaya untuk ruwatan bumi. Dimaksudkan untuk menolak balak suatu kejadian buruk, serta untuk meminta kepada Tuhan, agar diberikan hujan. Karena beberapa daerah di Pati mengalami kekeringan" kata Ketua Klenteng Hok Tek Bio, Pati, Edi Kubota Siswanto.
Ki Dalang Wibowo Asmoro bertutur, pemilihan judul 'Tirto Manik Moyo Mahadi' mengisahkan Puntadewa sang raja di negeri Ngamarta, yang gelisah karena banyak rakyatnya yang sengsara atas dampak kemarau panjang. Karena kondisi tersebut, sang raja harus mencari solusi. "Dengan segala kemampuan dan kegigihan, sang raja akhirnya berhasil menemukan sumber mata air yang kemudiam bisa digunakan seluruh rakyatnya" kata ki Wibowo Asmoro. (Cuk)