KUDUS, KRJOGJA.com - Bupati Kudus Muhammad Tamzil siap mewujudkan komitmennya untuk membantu kesejahteraan para khatib dan imam masjid/mushola. Pihaknya telah menganggarkan dana untuk merealisasikan program unggulan dalam visi misinya saat pencalonan bersama Wakil Bupati HM Hartopo pada Pilkada 2018.
Salah satu dari sembilan program unggulan yang telah direalisasikan, yaitu pemberian tunjangan kesejahteraan guru swasta di wilayah Kabupaten Kudus berupa dana hibah APBD 2019 sebesar Rp 144 miliar untuk kebutuhan satu tahun. Tahap pertama pembayaran bulan Januari ini telah dibagikan kepada 10.823 guru swasta masing- masing Rp 1 juta, diserahkan Jumat akhir pekan kemarin.
Penerima tunjangan merupakan anggota Forum Peduli Pendidikan Madrasah Swasta (FPPMS) sebanyak 2.237 orang, Forum Kesejahteraan Wiyata Bakti (FKWB) 3.391 orang, guru Taman Pendidikan Quran (TPQ) 3.047 orang, dan guru Madrasah Diniyah (Madin) 2.148 orang. Total yang diserahkan sebesar Rp 10,823 miliar. Jumlah itu belum termasuk guru swasta dari forum Diakonia (non-Islam) sebanyak 62 orang, yang masih ditunggu kelengkapan persyaratannya.
Bupati Kudus Muhammad Tamzil mengatakan, seluruh program unggulan secara bertahap akan diwujudkan karena itu sudah menjadi komitmen. "Yang sudah berjalan pemberian tunjangan guru swasta, berikutnya bantuan hibah untuk khatib dan imam masjid/ mushola," ujarnya, Senin (7/1).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus telah menganggarkan dana untuk khatib dan imam masjid/ mushola sebesar Rp 2,5 miliar. Namun untuk realisasi bantuan masih menunggu proses perbaikan adminstrasi dan proses pendataan.
Penganggarannya yang semula berupa dana bantuan sosial (bansos), akan dialihkan menjadi dana hibah. "Saat ini masih diperbaiki, mudah- mudahan sebelum masuk anggaran perubahan sudah dapat dibagikan," ungkapnya. (Trq)
