Tak Sesuai Target, Beberapa Proyek di Rembang 'Molor'

REMBANG, KRJOGJA.com - Sejumlah proyek pembangunan di wilayah Kabupaten Rembang tahun anggaran 2018 dinilai berbagai komponen masyarakat amburadul. Sedikitnya ada enam proyek besar yang mestinya rampung namun hingga tutup tahun masih juga mangkrak. Diantara mega proyek yang menonjol berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun diantaranya pembangunan pembangunan gedung untuk layanan stroke dan layanan kejiwaan di RSUD Dr Soetrasno, pembangunan Puskesmas Sumber serta pembangunan pasar di Kecamatan Sumber. 

Kepala DKK (Dinas Kesehatan Kabupaten) Rembang, dr Ali Syofii menyatakan semua pekerjaan menjadi tanggung jawab rekanan. Untuk pembangunan pasar Sumber, rekanan masih diberi kesempatan menyelesaikan pekerjaan hingga bulan Februari 2019 dengan denda 1 / 1.000 dikalikan nilai kontrak atau sisa kontrak. Proyek pembangunan puskesmas Sumber sendiri senilai Rp 5,6 miliar.

      

"Keputusan tersebut kami ambil berdasarkan Perbup (Peraturan Bupati) Nomor 57 tahun 2018 serta Perpres No 16 tahun 2018," jelas Ali Sofii seraya menambahkan khusus untuk proyek di RSU Dr Soetrasno senilai Rp 4,3 miliar dan baru selesai 30 persen. 

Banyaknya ketimpangan, termasuk penataan birokrasi akhirnya mendapat respon dari aliansi LSM di Kabupaten Rembang. Salah satu pemerhati masalah sosial dan politik di Rembang H Sukaryono bahkan meminta LSM di Rembang untuk kritis dan membuat catatan yang valid guna dibawa ke DPRD Rembang.

 

"Kita semua wajib membangun Rembang tentu dengan banyak cara, sifat kritis merupakan bagian dari kontrol sosial terhadap jalannya pemerintahan di wilayah ini," kata Sukaryono di hadapan aktivis LSM Kamis (3/1/2018).(Ags)