REMBANG, KRJOGJA.com - Target pengentasan angka kemiskinan di wilayah Kabupaten Rembang ternyata jauh dari harapan alias meleset dari target. Diperoleh keterangan,dari target pengentasan kemiskinan sebesar 1,5 persen diprediksi hanya terealisasi 1 prosen.
Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Program Penurunan Kemiskinan Kab Rembang Kamis kemarin mengungkapkan,untuk mengatasi angka kemiskinan memang tidak mudah. Sebab,kata Wabup,semua pihak (komponen masyarakat) harus terlibat dan memiliki tanggung jawab atas kemajuan daerahnya.
"Sebenarnya perkembangan dalam hal penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Rembang cukup lumayan karena mencapai 1 prosen,meskipun target Pemkab harus mencapai 1,5 prosen dan mudah-mudahan akhir tahun ini ada peningkatan,tolong jangan dikatakan gagal hanya tidak menca[ai target," kata Wabup dalam alah satu acara di Gedung Pemkab Rembang Kamis kemarin.
Diakuinya cukup banyak faktor yang menjadi variabel terhadap kemiskinan oleh karenanya,pihak BPS (Badan Pusat Statistik)Â kata Wabup,diminta untuk menyediakan data yang benar-benar valid guna dijadikan pijakan oleh Pemkab Rembang dalam menentukan langkah dan target tertentu. Fasilitas untuk rumah tidak layak huni kata Wabup menjadi prioritas utama dengan anggaran APBD danb antuan Pemerintah Provinisi Jawa Tengah disamping tentunya program pengentasan kemsikinan lainnya.
Ketua PCNU Rembang H Achmad Soenarto menilai,antara Pemkab Rembang dan DPRD setempat dinilainya kurang kompak dalam program pengentasan kemiskinan di wilayah Kabupaten Rembang. " Program Pemkab Rembang secara nyata harus dikawal para wakil rakyat. Pengembangan ekonomi mikro sebagai pilar perekonomian rakyat bawah dirasa masih sebatas slogan,juga bantuan-bantuan ke desa harus digelorakan," kata Ketua Tanfidiyah PCNU Kab Rembang ini. (ags)