KUDUS, KRJOGJA.com - Pembangunan fisik Bendungan Logung di perbatasan Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo dan Desa Kandangmas Kecamatan Dawe Kudus yang sudah berjalan hampir empat tahun, memasuki tahap penyelesaian akhir. Progres pelaksanaan pembangunan bendungan, penuntasannya tinggal kurang satu persen.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Zulfan Arif Mustofa mengatakan, berdasarkan kontrak pekerjaan Bendungan Logung dimulai 18 Desember 2014 hingga 18 Desember 2018. Proyek vital nasional itu akhirnya dapat dituntaskan lebih cepat, perkiraan sebelum penggenangan pertengahan November 2018.
Hingga Rabu (31/10/2018), progres pembangunan fisik sudah mencapai 99,807 persen, akselerasi percepatannya 1,162 persen dari rencana kegiatan 98,645 persen. Salah satu yang belum diselesaikan adalah pengerasan jalan aspal di puncak tubuh bendungan inti, rumah instrumen dan gedung pengelola.
“Untuk bangunan bendungan sendiri sudah rampung, tinggal menyelesaikan pekerjaan tambahan yaitu clearing atau pembersihan dasar bendungan. Setelah itu, akan dilakukan penggenangan selama sembilan bulan,†terangnya, melalui Pengawas Pembangunan Bendungan Logung, Irwan Nooryadi.
Berdasar data yang dihimpun KRJOGJA.com, Bendungan Logung dibangun dengan dana APBN mencapai lebih dari Rp 600 miliar. Fungsi bendungan selain untuk pengendali banjir, juga untuk irigasi teknis lahan pertanian, penyediaan sumber air baku untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), serta Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Total kapasitas waduk di Bendungan Logung yang dibangun oleh PT Wijaya Karya dan PT Nindya Karya mencapai 20,15 juta m3, dengan volume efektif sebesar 13,72 juta m3. Tinggi bendungan 56 meter dan panjang bendungan 350 m. Luas areal genangan sekitar 144,06 meter, dengan luas daerah pengaliran sungai mencapai 43,81 kilometer per segi.(Trq)