BLORA, KRJOGJA.com - Pemkab Blora berencana akan mengembangkan obyek wisata Gubug Payung di Desa Temengeng Kecamatan Sambong, menyusul pemerintah pusat tengah memperbaiki Bandara Ngloram di Cepu.Â
“Nantinya, setelah turun dari pesawat, wisatawan atau pengunjung yang datang ke Blora bisa kita arahkan untuk naik Loco Tour sejauh 26 kilometer menuju Gubug Payung,†kata Wabup Blora H Arief Rohman MSi, saat meninjau lokasi wisata Gubug Payung, Rabu (10/10/2018).
Menurutnya, kawasan wisata milik Perhutani KPH Cepu sempat mangkrak dan jarang dikunjungi wisatawan karena sarana penunjang yang ada banyak yang rusak. Diperparah lagi Loco Tour sudah tidak lagi beroperasi sejak tahuin 2000. Padahal obyek wisata alam tersebut sempat terkenal dan tercatat oleh rekor MURI tahun 2007 sebagai kawasan penyimpan pohon jati terbesar, yaitu dengan panjang lingkar 3 meter dan tinggi 25 meter, dengan harga Rp 1 miliar atau termahal di dunia. Â
“Untuk menghidupkan dan membuka kembali wisata alam ini, Pemkab Blora akan berupaya menggandeng Perhutani dan PT KAI. Perhutani sebagai pemilik area, sedangkan PT KAI pemilik Loco Tour. Perkiraan biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 30 miliar. Biaya sebanyak itu sebagian besar untuk membenahi Loco Tour sekaligus relnya,†terang Wabup didampingi Camat Sambong Retno Kusumowati SSos MSi dan Adm KPH Cepu Agus Yulianto.
Jika rencana tersebut bisa terealisir, Wabup berharap banyak wisatawan dari luar daerah akan datang ke Blora. Dengan naik Loco Tour sejauh 26 kilometer, wisatawan bisa menikmati keindahan alam dan tanaman jati yang eksotis. Dengan demikian dapat menimbulkan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat Blora. (Tas)