REMBANG, KRJOGJA.com - Dua wilayah Kabupaten masing-masing Kabupaten Rembang dan Kabupaten Blora mengalami kekeringan. Kedua pemerintah kabupaten setempat diminta konsisten menyalurkan bantuan kepada warrga yang membutuhkan droping air bersih karena sudah dianggarkan melalui dana APBD setempat.
Kepala BPBD Rembang, Purwadi Samsi didampingi Kasi Logistik Ahmad Makruf mengungkapkan, hingga saat ini terdapat 10 desa yang mengalami kekeringan hebat dan secara rutin membutuhkan droping air bersih. Sebanayak 10 desa tersebut terdapat sekitar 5.000 jiwa yang tersebar di lima kecamatan.
"Kalau memang kekeringannya cukup parah harus terus dipantau, sebab kalau hanya droping sesaat jangan-jangan rakyat tidak bisa mandi, airnya hanya untuk memasak dan minum ternak. Kami meminta supaya droping dilakukan secara rutin,sambil memantau desa yang lainnya," kata Wakil Ketua DPRD Rembang, Laqut Cholil.
Sementara itu dari Kabupaten Blora dilaporkan hingga memasuki awal Agustus ini jumlah desa yang mengalami kekeringan mencapai 161 desa yang tersebar di 14 wilayah Kecamatan. Sejak pagi hari droping dilakukan secara bergilir karena keterbatasan truk tangki yang dimiliki Pemkab Blora.
"Dari 15 Kecamatan yang ada di Kabupaten Blora hanya satu wilayah kecamatan yang tidak terdampak kekeringan, yaitu Kecamatan Kradenan," kata Kepala BPBD Kab Blora Sri Rahayu. (Ags)