KUDUS, KRJOGJA.com - Dihantam semjulah persoalan atau kendala di lapangan, pekerjaan pembangunan tiga jembatan di Kecamatan Undaan Kudus senilai sekitar Rp 10 miliar akhirnya tuntas.Â
Proyek senilai Rp 10 miliar di bawah kendali Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tersebut, sebelumnya dikhawatirkan akan molor dari batas waktu akhir kontrak. Untuk mengejar target penyelesaian, penyedia jasa melakukan lembur dan menambah tenaga kerja.
Staf Ahli Bupati Kudus Bidang Hukum Politik dan Pemerintahan Ali Rifai, yang mendapatkan tugas khusus dari Bupati Kudus untuk monitoring proyek, Rabu (13/12) melakukan pantauan terakhir di lapangan. Tujuannya untuk memastikan ketiga proyek jembatan tidak bermasalah dengan jadwal kontrak. “Ketiganya sudah selesai dan hasilnya cukup bagus,†ujarnya, didampingi Kasi Jembatan pada Dinas PUPR Kudus, Teguh Adi Rustanto.
Proyek yang didanai bantuan gubernur (bangub), yaitu jembatan Desa Undaan Tengah senilai Rp 3,50 miliar rampung Selasa (12/12), maju dari batas kontrakl 16 Desember 2017. Sedang jembatan Desa Kutuk Rp 3,18 miliar selesai Jumat (8/12), sebelum batas akhir 18 Desember. Untuk jembatan ruas Desa Berugenjang- Wonosoco Rp 3,25 miliar, baru tuntas Rabu (13/12) malam ini atau satu hari satu hari sebelum kontrak habis.
Pelaksana kegiatan jembatan Kutuk dari PT Naza Sentosa Jaya yaitu Wawan, bersyukur kegiatan rampung sebelum batas akhir kontrak. Hal sama diungkapkan Akrab, pelaksana kegiatan dari CV Arkaindo untuk jembatan Berugenjang- Wonosoco. Keduanya menyatakan, pekerjaan pembangunan jembatan sempat terseok karena banyak kendala di lapangan, antara lain hujan, peningkatan debit sungai, serta tanah labil atau gerak. (Trq)
