KUDUS, KRJOGJA.com - Bupati Kudus Musthofa mendapat keluhan dari sejumlah pedagang di kawasan terminal Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kudus, yang merasakan ketidaknyamanan adanya pulau pembatas di tengahjalan pemisah antar toko, kios dan warung makan. Adanya pembatas awalnya untuk memisahkan jalur para peziarah ke makam Sunan Kudus dari dua arah berlawanan.
"Dengan adanya pulau pembatas setinggi 30 centimeter (cm), membuat para peziarah tidak leluasa berbelanja. Mereka hanya bisa belanja di satu jalur arah saja. Atas keluhan itu, kami langsung meminta dinas terkait untuk membongkarnya," kata Sutrisno (42) pedagang asal Desa Prambatan Kidul Kecamatan kaliwungu Kudus, Kamis (19/10/2017).
Dia mengakui adanya pulau pembatas membuat peziarah yang datang yang melintas di jalur depan kios bagian kiri, enggan melintas ke pedagang di jalur kanan berlawanan. Mereka hanya mau beberbelanja di kios sisi kiri saja. Sebaliknya peziarah dari arah berlawanan memilih berbelanja sesuai jalur yang dilewati.
“Pedagang meminta agar pulau pembatas dibongkar saja. Dengan begitu para peziarah yang lewat dapat memilih toko atau kios yang disukai. Di sini ada sekitar 96 pedagang,†ungkapnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umumj dan Penataan Ruang Sam’ani Intakoris menyatakan, bangunan pulau pemisah yang dibongkar sepanjang sekitar 110 meter, dengan tinggi 30 cm. Pembatas yang membujur dari timur ke arah barat memiliki lebar empat meter, dan dari utara ke selatan selebar dua meter. (Trq)