BLORA, KRJOGJA.com - Kondisi jalan kabupaten ruas Tamanrejo-Tunjungan rusak parah. Hampir seluruh landasan aspal mengelupas dan berlubang. Jika tidak hati-hati, para pengguna jalan khususnya pengendara sepeda motor, bisa jatuh. Apalagi ketika turun hujan, kubangan yang ada tertutup lumpur sehingga tidak terlihat para pengendara sepeda motor.
“Jalan yang rusak panjangnya ada sekitar 10 kilometer,†kata Kumaidi (35), seorang sopir ekspedisi yang tengah lewat, Minggu (15/10/2017).
Kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung lama. Bahkan keluhan tersebut juga pernah disampaikan Bupai Blora Djoko Nugroho saat ia lewat menghadiri acara sosialisasi Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendung Greneng beberapa hari lalu.
“Jalan menuju pusat Kecamatan Tunjungan ini kok sekarang kerusakannya semakin parah. Sudah banyak lubang dan gelombang. Ketika saya tanya ke Pak Samgautama (Kepala DPUPR), jalan kabupaten tersebut baru akan diperbaiki tahun depan dengan anggaran sekitar Rp 1,5 miliar. Jika melihat tingkat kerusakan, anggaran sebesar itu terlalu kecil. Saya suruh menganggarkan paling tidak Rp 10 miliar,†ujar bupati.
Usulan tersebut kini juga sudah disampaikan kepada Sekda Drs Bondan Sukarno MM, agar penganggaran Jalan Tunjungan tersebut dimasukkan dalam penyusunan APBD Blora 2018. Menurut bupati, di Tunjungan ada beberapa potensi besar yang bisa dikembangkan untuk peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Sehingga perlu ada akses jalan yang baik dan memadai untuk dilewati alat transportasi atau kendaraan besar dan kecil.
“Selain Waduk Greneng, di Tunjungan juga ada kebun durian dan buah klapanan. Jika aksesnya bagus, pasti banyak investor yang melirik untuk ikut mengembangkan. Khusus untuk tanjakan dekat jembatan selatan Kantor Camat Tunjungan, perbaikannya nanti saya minta dengan menggunakan kontruksi beton bertulang biar awet,†pinta bupati. (Tas)