BLORA, KRJOGJA.com - Bupati Blora Djoko Nugroho mengakui, masalah kemiskinan di daerahnya akan menjadi salah satu prioritas program pembangunan di daerahnya. Saat ini jumlah penduduk miskin di Blora masih ada sekitar 113 ribu jiwa atau 13 persen dari jumlah penduduk yang ada.
“Masalah kemiskinan, Blora saat ini menempati peringkat ke-21 dari 35 kabupaten/kota di Jateng. Melihat kondisi ini, kita harus kerja keras dan kompak untuk mengurangi kemiskinan. Kepada kepala desa saya minta agar menggunakan dana desa yang berorientasi untuk mengentasan kemiskinan di desanya,†pinta bupati ketika melantik dan mengmbil sumpah 8 kades hasil Pilkades serentak 29 Juli 2017 di pendapa rumah dinas bupati, Kamis (12/10/2017).
Kedelapan kades tersebut, Suotop (Kades Tambahrejo Kecamatan), Sutarmidi (Bradag Kecamatan Ngawen), Amir (Sumberejo Kecamatan Ngawen), Indarsih (Brabowan Kecamatan Sambong), Sudarwati (Gaplokan Kecamatan Japah), Ratman (Krocok Kecamatan Japah), Ngadi (Kades Jipang Kecamatan Cepu) dan Gufelul Kho Adib Kades Gembyungan Kecamatan Randublatung.
Disebutkan bupati, jumlah penduduk miskin 113 ribu tersebut jika dibagi 295 desa dan kelurahan yang ada, maka rata-rata tiap desa dan kelurahan ada warga miskin sebanyak 380 jiwa. Jumlah tersebut harus bisa dientaskan melalui program pembangunan yang langsung menyentuh warga miskin.
“Jika kita bisa mengurangi kemiskinan sebesar satu persen saja, maka peringkat akan naik 17 atau 18. Makanya kita butuh kerjasama dan kekompakan antara kades, camat, bupati hingga pemprov,†ujarnya. (Tas)