PATI, KRJOGJA.com - Gara-gara hujan langsung memicu naiknya harga garam grosok (setengah jadi) di Pati. Dari semula Rp 1.200 menjadi Rp 1.500 per kilogram.
Petani garam menaikkan harga karena banyak persemaian dan hasil garam yang masih berada di lahan tambak rusak akibat hujan yang tiba-tiba. Kenaikan harga garam juga disebabkan karena tingginya permintaan (konsumsi) dari perusahaan yang menggunakan garam sebagai bahan produksinya.
   ‎
"Harga garam memang naik Rp 200 per kilogram" kata Suwarso, petani tambak desa Asempapan Trangkil, Rabu (4/10).
Kawasan produksi garam di Pati, menyebar di kecamatan Batangan, Juwana, Trangkil dan Wedarijaksa. Namun, umumnya pemadak sengaja meletakan karung berisi garam di pinggir petak tambak, karenakan mereka tidak punya gudang penyimpanan yang memadai. Petani baru akan memindahkan karung garam jika ada pembeli. (Cuk)