REMBANG, KRJOGJA.com - Â Ratusan nelayan di Pelabuhan Tasikagung, Rembang sejak pelarangan kapal dan jaring cantrang berubah drastis karena kapal berhenti melaut. Pelabuhan yang semula ramai bongkar muat ikan, sontak berubah seperti pelabuhan mati.
Di Pelabuhan Tasikagung,kota Rembang, terdapat tempat pelelangan ikan (TPI) untuk kapal mini pursesine dan TPI kapal cantrang. Di TPI mini pursesine sepi, lantaran mayoritas kapal berhenti melaut, gara – gara pada masa terang bulan dan kencangnya pusaran arus seperti sekarang, mengakibatkan hasil tangkapan ikan anjlok.
Berbeda dengan TPI kapal cantrang, semua kapal mogok melaut, setelah tidak ada perpanjangan surat izin penangkapan ikan (SIPI) kapal cantrang. Nelayan cantrang dari Rembang, pekan lalu berangkat demo ke Jakarta, guna memprotes masalah tersebut,meski hanya mendapat hasil berupa pengunduran (masa tenggang) hingga akhir tahun ini.
Agus Riyanto (50), seorang pemilik kapal cantrang dari Kelurahan Pacar, Rembang kota mengatakan sejak tahun 2015 aktivitas nelayan cantrang sudah sangat terbatas. Belakangan ini hanya boleh melaut di pesisir pantai utara Jawa Tengah. "Kalau nekat keluar perairan Jawa Tengah, ditangkap aparat " jelas Agus.
Pemerintah memberikan waktu ganti alat tangkap lain sampai akhir tahun 2017. Padahal saat ini dirinya masih terbelit hutang bank, sehingga belum sanggup mengganti alat tangkap. Lantaran semakin terdesak, nelayan memilih demo ke Ibu Kota menyampaikan aspirasi. (Ags)