KUDUS, KRJOGJA.com - Â Budidaya tanaman sayur dan buah- buahan melalui sistem hidroponik mulai dilirik masyarakat Kudus. Pertanian model itu cukup prospektif dengan hasil produksi dan keuntungan sangat menjanjikan. Berbeda dengan cara konvensional yang tergantung musim, penanaman menggunakan sistem hidroponik dapat berlangsung sepanjang tahun.
Hal itu diungkapkan Direktur PT Saka Dwipa Agro, Umar Ali usai menerima puluhan anggota Komunitas Hidroponik Kudus (KHK) dan kluster pertanian terpadu dalam acara hala bihalal di peringgitan perusahaan. "Geliat masyarakat tanam hidroponik mulai jalan, tetapi lebih personal. Sistem klaster-nya masih sebatas slogan,†ujarnya, Minggu (16/7).
Umar yang kini mengembangkan hidroponik tanaman melon, mengaku tertarik pertanian sistem hidroponik karena lahan pertanian semakin sempit. Dia berpandangan, 50 tahun ke depan Kudus harus sudah memiliki sebuah kedaulatan pangan. Kudus dengan luasan paling kecil dibanding daerah sekitar, diharapkan dapat menjadi trendsetter city.
“Pemerintah harus menciptakan ruang dialogis yang dapat menampung dan menginspirasi kesungguhan masyarakat untuk bisa berinisiasi. Ke depan, program yang ada arah gol dan roadmapnya harus jelas,†tegasnya. (Trq)