KUDUS,KRJOGJA.com - Dinas Pertanian dan Pangan (Dipertan) Kabupaten Kudus siap melakukan pengecekan ke lapangan, menyusul adanya berbagai masalah pupuk yang dialami sejumlah petani. Mulai persoalan distribusi, terbatasnya pupuk di pengecera hingga temuan adanya peredaran pupuk yang tidak sesuai timbangan. Hal sama dilakukan Kodim 0722 Kudus, yang kini dilibatkan untuk ikut serta dalam ketahanan pangan.
Persoalan pupuk yang dialami petani tersebut harus segera dicarikan jalan keluar, sehingga upaya pemenuhan target swasembada pangan tahun 2017 dapat tercapai. “Kami telah meminta petugas di lapangan untuk melakukan pengecekan. Kalau memang ada masalah dengan pupuk harus segera diselesaikan,†ujar Dandim 0722 Kudus, Letkol (CZi) Gunawan Yudha Kusuma.
Pernyataan itu disampaikan saat mendampingi Asisten Potensi Dirgantara Kepala Staf Angkatan Udara (Aspotdirga Kasau) Kasau Marsekal Muda TNI Agus Munandar, dalam kegiatan Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) TMMD Reguler 98 Tahun 2007 di Desa Kandangmas Kecamatan Dawe Kudus, Rabu (3/5/2017). Untuk memaksimalkan produksi hasil pertanian, kebutuhan pupuk harus terpenuhi.
Kepala Dipertan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyanto mengatakan, masalah pupuk tidak boleh dibiarkan berlarut. Pengawasan pupuk harus lebih diintensifkan guna meminimalisir keluhan petani. Pihaknya segera melakukan koordinasi dengan petugas penyuluh lapangan (PPL) Pertanian, serta instansi terkait.
Koordinator PPL Pertanian Undaan, Sunarto menambahkan, pupuk yang beredar di lapangan jumlahnya terbatas karena Rencana Difinitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang diajukan gapoktan belum seluruhnya dapat dipenuhi pihak provinsi. Selain itu, jatah distribusi bulanan ke pengecer dinilai kurang tepat di saat petani tidak membutuhkan.
“Memang ada jatah bulanan untuk antisipasi kebutuhan petani. Tetapi mestinya pengecer tidak menebus jatah pupuk kalau memang tidak dibutuhkan,†katanya.
Sementara petani sendiri dalam pemakaian pupuk sering kali berlebihan dan tidak tepat guna. Akibatnya, kebutuhan pupuk menjadi kurang dan itu merugikan petani sendiri.(Trq)