KUDUS, KRJOGJA.com - Ketersediaan pupuk bersubsidi urea, NPK Phonska dan SP-36 di wilayah Kabupaten Kudus aman dan terkendali, meski beberapa pekan terakhir terindikasi terjadi penyimpangan. Dugaan penyalahgunaan pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska di daerah Undaan saat ini masih dalam penanganan pihak kepolisian.
Persoalan pupuk mendapatkan perhatian Dandim 0722 Kudus Letkol (Czi) Gunawan Yudha Kusuma. Saat ditemui dalam kegiatan TMMD Regular ke-98 di Desa Kandangmas Kecamatan Dawe Kudus, Rabu (05/04/2017) mengatakan, TNI dituntut berperan aktif dalam membantu petani meningkatkan produksi hasil pertanian.
Hal itu sekaligus sebagai upaya menyukseskan program pemerintah memenuhi target swasembada pangan tahun 2017 guna mengamankan ketahanan pangan nasional. “Kami dan seluruh jajaran TNI siap membantu petani. Termasuk dalam masalah pengamanan pupuk. Kami harus pastikan kebutuhan pupuk petani tercukupi,†katanya.
Koordinator Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Undaan Kabupaten Kudus, Sunarto mengatakan, hingga saat ini ketersediaan pupuk tidak ada persoalan. Hanya dia meminta petani tidak menggunakan pupuk secara berlebihan karena tanaman akan rentan terhadap penyakit. Petani dianjurkan untuk pemupukan berimbang antara pupuk organik dan non-organik.
Salah seorang petani asal Undaan Lor Kecamatan Undaan Kudus, Haryono menyatakan, sebagian besar petani telah memulai tanam dan sebagian masih melakukan pembenihan. Kebutuhan pupuk sejauh ini tidak ada masalah.
Untuk mendapatkan pupuk dari penyalur, petani melalui gapoktan sebelumnya telah mengajukan Rencana Difinitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Sehingga, sesuai perhitungan tidak ada lagi petani yang kekurangan pupuk. Di Kudus, saat ini terdapat sekitar 25 ribu hektare area pertanian tersebar di sembilan kecamatan. (Trq)
