KUDUS (KRjogja.com) - Banjir yang melanda pemukiman di lima desa Kecamatan Jati dan Kaliwungu belum surut, kini giliran Desa Karangrowo Kecamatan Undaan mengalami masalah serupa. Sedikitnya 90 kepala keluarga (KK) terdiri dari 316 jiwa di Dukuh Krajan Karangrowo, harus mengungsi ke balai desa setempat karena genangan air di dalam rumah mencapai ketinggian 50 cm hingga 1 meter. Banjir akibat dari limpahan Sungai Juwana I yang tidak tertampung di Sungai Bakinah, hingga akhirnya melimpas ke pemukiman.
Bupati Kudus Musthofa didampingi para Kepala SKPD, Camat Undaan Catur Widiyatno dan anggota muspika setempat, Minggu (12/02/2017) siang mengunjung para pengungsi, yang terdiri para wanita, lansia, anak- anak dan balita. Orang nomer satu di Kota Kretek itu sekaligus mengecek bantuan dan kondisi kesehatan secara umum.
Dia juga memberikan perhatian khusus terhadap nasib anak- anak usia sekolah. Mereka tetap harus belajar, tidak boleh ada hambatan. Hal sama disampaikan saat mengunjungi pengungsi di Balai Desa Jati Wetan Kecamatan Jati. Di tempat itu bupati memberikan semangat kepada para pengungsi.
“Tidak boleh ada anak yang tidak sekolah. Kaalau perlu droping anak- anak ke sekolah yang ditunjuk, kami sediakan kendaraan. Mereka tetap harus belajar,†pintanya.
Di antara sekolah yang terendam banjir adalah SD Negeri 3 Jati Wetan, ketinggian genangan di tempat itu mencapai 60 cm dan air masuk ke dalam kelas. Jumlah siswa kelas 1 hingga 6 sebanyak 96 orang. Bagi pelajar yang mengikuti keluarga mengungsi di tempat saudaranya dapat mengikuti kegiatan belajar di sekolah terdekat.
Hingga Mainggu petang, jumlah pengungsi di Balai Desa Jati sebanyak 69 KK atau 207 jiwa dari tiga dukuh yaitu Barisan, Gendok dan Tanggulangin. Sedang yang mengungsi ke saudara atau tempat lain 16 KK (55 jiwa). “Ada tujuh RT yang warganya mengungsi. Adapun yang masih bertahan di rumah sebanyak 720 KK atau 2.958 jiwa,†ujar Kades Jati Wetan, Suyitno.
Sedang Kades Karangrowo Undaan Heri Darwanto menyatakan, banjir di desanya menggenangi Dukuh Krajan bagian utara berpenduduk 650 orang. Banjir akibat limpahan Sungai Juwana I yang tidak tertampung di Sungai Bakinah, hingga melimpas ke kawasan pemukiman. (Trq)
