KUDUS (Krjogja.com) - Bupati Kudus meluncurkan program layanan K119 sebagai role model (contoh model) Sistem Pengamanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Launching inovasi pelayanan medis cepat, cermat dan tepat untuk masyarakat tersebut dilakukan di kantor Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Jekulo Kudus, Senin (16/1/2017) petang.
Peluncuran program K119 ditandai dengan pemasangan stiker SPGDT dan call center layanan 08112899119 di salah satu mobil ambulance. Masyarakat yang membutuhkan bantuan, misalkan terjadi kecelakaan dapat mengontak call center tersebut. Puskesmas atau rumah sakit terdekat langsung turun ke lokasi kejadian. Layanan K119 ini dapat diakses seluruh masyarakat yang membutuhkan pertolongan cepat.
“Tak hanya dibutuhkan kecepatan, penanganannya harus tepat. Sistem layanan ini sudah terintegrasi dengan seluruh rumah sakit dan Puskesmas di Kudus,†ujar Bupati Musthofa.
Ia berharap sistem dan aplikasi yang sudah bagus harus diimbangi dengan sumber daya manusia (SDM) yang bagus pula. Pihaknya akan terus memantau pelaksanaan layanan itu, hingga benar-benar dapat bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami tidak ingin tahu, begitu ambulance mau dipakai tidak ada sopirnya, bensin habis atau mobil rusak. Jika itu yang terjadi, kami akan bertindak tegas,†katanya.
Pihaknya begitu yakin, jika program ini berjalan baik maka akan ada sejumlah daerah yang mencontohnya. Program K119 ini, menurutnya merupakan yang pertama kali diterapkan di Jawa Tengah, bahkan mungkin di Indonesia.
Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) dr Loekmono Hadi dokter Abdul Azis Achyar menegaskan, adanya program K119 bertujuan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pertolongan darurat. “Program ini sebenarnya sudah berjalan lama, tetapi baru kita resmikan sekarang,†terangnya. (Trq)