PATI (KRjogja.com) - Semakin mendekati saat pendaftaran bakal calon di KPUD, kini mulai muncul manuver politik. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ternyata  belum mau menegaskan siapa calon bupati dan wakil bupati yang bakal diusungnya, termasuk menentukan koalisi parpol. Padahal, sebelumnya parpol ini santer dikabarkan bakal berkoalisi dengan Partai Demokrat, Golkar, Hanura, dan Gerindra.
Sekretaris Dewan Syariah DPD PKS Pati, Dedi Lesmana, Selasa (19/7) mengatakan PKS harus mengakomodasi suara kader yang ingin mendorong Sutriyono sebagai calon wakil bupati. “Maka PKS mesti berhati-hati dalam menentukan calon bupati yang akan diusung, termasuk koalisi,†tegas Dedi Lesmana.
“PKS memang sudah dekat dengan H. Haryanto (incumbent sebagai calon bupati. Namun kami juga harus memperjuangkan kader kami, untuk menjadi calon wakil bupatinya†ucap Sekretaris Dewan Syariah PDP PKS Pati.
Sementara itu, sekretaris PDC Hanura Pati, H. Sunarwi SE MM menegaskan jika dirinya tidak maju dalam pilkada Febuari 2017. “Karena kami mendapat perintah dari DPP untuk mengembangkan Hanura di Jawa Tengah. Jadi, saya tidak maju ikut pilkada Pati†tegasnya kemarin.
Menurut Sunarwi, dirinya harus menegaskan tidak akan maju mengikuti pilkada Pati karena beberapa hari terakhir ini, di pelosok desa bermunculan spanduk yang memasang foto dirinya dengan berpasangan dengan wakil bupati (incumbent) HM Budiyono. Dalam spanduk juga ditulis “mohon doa restu Sunarwi calon bupati dan HM Budiyono sebagai calon wakil bupati pati 2017-2022â€.
Sedang ketua DPC PKB Pati, HM Muhamadun mengakui sudah mempunyai calon bupati, yakni Sudewo (Kayen). “Kami tinggal mencari parpol lain untuk berkoalisi†tegasnya.
Bakal calon bupati Pati asal Sukolilo, H. Amri Sodiqi SH MH masih berjuang di Jakarta guna mendapatkan rekomendasi dari pimpinan parpol. “Kami akan mengikuti semua perintah dari DPP Parpol koalisi†ujarnya melalui jubir timses, Dediz. (Cuk)
