PATI (KRjogja.com) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pati memasyarakatkan program Sistem Informasi Pasar Daerah (Simpada). Program tersebut akan  menyajikan daftar harga kebutuhan pokok di 22 pasar tradisional. Diharapkan para bakul (pedagang tradisional) tidak ketinggalan dalam mengikuti perkembangan harga.
Guna menunjang pemasyarakatan program Simpada maka di semua kantor pasar tradisional akan diberi minimal satu buah laptop. Hal tersebut bertujuan supaya bisa memberikan informasi mengenai jenis barang yang dijual, serta perkembangan harga secara online dan live.
Kabid Pengelolaan Pasar Disperindag Pati, Edi Setyanto Selasa (19/7) mengakui pembeli sering kedlorop (terjebak) dalam membeli barang yang ditawarkan penjual. Namun dengan program Simpada, katanya, kasus semacam itu tidak akan terulang. Karena program Simpada akan melakukan update (pembaruan) informasi mengenai harga-harga di pasar.
Sementara itu, Bupati Pati H. Haryanto SH MM MSI yang ditemui secara terpisah mengatakan program Simpada merupakan upaya berbenah diri agar kalangan pedagang pasar tradisional tidak ketinggalan jaman. “Kalau wacana 10 juta warga Cina datang ke Indonesia untuk berdagang dengan bebas visa itu benar, maka eksistensi pasar tradisonal tentu terancam. Maka kami menyiapkan diri untuk menghadapi pasar bebas†ujarnya. (Cuk)