KRjogja.com, DEMAK - Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan kunci terhindar dari berbagai penyakit. Di sisi lain, Upaya Kesehatan Pondok Pesantren (UKPP ) merupakan salah satu wujud Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) di lingkungan pondok pesantren.
Kepala Puskemas Mranggen lll dr Haerudin menjelaskan, UKBM di lingkungan ponpes dilaksanakan dengan prinsip dari, oleh dan warga pondok pesantren. Dengan mengutamakan pelayanan promotif (peningkatan) dan preventif (pencegahan) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Tentunya dengan binaan Puskesmas.
Seiring banyaknya pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Demak, termasuk di wilayah Mranggen, terkait upaya promotif dan preventif tersebut, Puskemas Mranggen lll menggelar aksi bergizi untuk meningkatkan derajat kesehatan para santri.
Kegiatan dipimpin Juwariyah SSiT, selaku Penanggungjawab UKPP. Aksi bergizi yang dilaksanakan di Ponpes Giri Kusumo asuhan KH Munif Zuhri itu juga diisi penyuluhan tentang gizi hingga pencegahan anemia, dengan melibatkan sejumlah narasumber. Yakni Mulyani STrKeb, Anggun Prayoga, Sa’adatun niswah SST, serta Agusugiarti SKM.
"Tujuan umum UKPP adalah mewujudkan kemandirian warga pondok pesantren dan masyarakat sekitar soal PHBS. Di samping juga meningkatkan pengetahuan mereka tentang kesehatan, serta memenuhi layanan kesehatan dasar bagi warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya secara mandiri," urainya, Senin (09/10/2023).
Dengan adanya pembinaan berkala pada warga ponpes, diharapkan mereka mampu mengenal masalah yang dihadapi, merencanakan dan melakukan upaya pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat sesuai situasi, kondisi dan kebutuhan setempat. Seiring adanya upaya fasilitasi tersebut diharapkan pula dapat mengembangkan kemampuan warga ponpes untuk menjadi perintis sekaligus pelaku dan pemimpin yang dapat menggerakkan masyarakat berdasarkan asas kemandirian dan kebersamaan.
Sedangkan Gerakan Nasional Aksi Bergizi merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran remaja puteri, termasuk santri puteri dalam membiasakan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Serta makan makanan dengan menu gizi seimbang dan aktivitas fisik.
Diawali dengan penyuluhan, aksi bergizi dilanjutkan dengan pemeriksaan kadar HB dan gula darah sewaktu (GDs). Bagi santri putri yang kadar HB-nya rendah dan GDs-nya tinggi diberikan konseling kesehatan. Kemudian acara di lanjutkan makan bersama menu gizi seimbang, dan minum tablet tambah darah. * (Hum DKK/ssj)