Krjogja.com- KUDUS - Cuaca ekstrem di wilayah Kudus yang ditandai hujan tanpa henti disertai angin selama lebih 25 jam sepanjang Jumat malam hingga Minggu (10/3) dinihari telah memakan korban.
Sedikitnya lima rumah warga di Desa Cranggang dan Desa Ternadi Kecamatan Dawe, serta Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kudus mengalami kerusakan sedang dan berat diterjang angin dan tertimpa tanah longsor.
Selain itu, angin kencang telah menumbangkan pohon di kawasan pertigaan Kijangan Desa Gondosari Gebog, menimpa pengguna jalan hingga menewaskan satu orang dan dua lainnya mengalami luka- luka.
Korban meninggal yaitu Sugiyanto (60) warga RT.01-RW.03 Desa Cendono Kecamatan Dawe Kudus, sempat dievakuas ke RS Mardi Rahayu sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Sedang dua korban luka kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Loekmono Hadi Kudus.
Informasi yang dihimpun KRjogja.com menyebutkan, tujuh rumah rusak akibat tanah longsor dan angin kencang di tiga desa Kecamatan Gebog dan Dawe.
Rumah rusak terdampak angin kencang yaitu milik Hariyono (43) dan Rukani (65), keduanya warga Desa Cranggang Kecamatan Dawe.
Adapun bangunan rumah rusak akibat hujan dan tertimpa longsoran tanah, yakni milik Roni (45) warga Dukuh Semliro Desa Rahtawu Gebog, serta rumah Sukri (45) warga Dukuh Karangrejo Ternadi dan rumah Agus Subiyanto (38) warga Dukuh Tawangrejo Desa Ternadi Kecamatan Dawe.
Kasi Kegawatdaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Ahmad Munaji mengatakan, rusaknya rumah sebagai dampak terjadinya hujan, tanah longsor, dan angin sejak Jumat malam hingga Minggu dinihari itu, karena tidak kuatnya bangunan rumah.
Hujan yang mengguyur lebih dari 25 jam tanpa henti juga menyebabkan tanah longsor di tujuh tempat, yakni di Desa Rahtawu (Gebog) empat titik pedukuhan, Desa Ternadi (Dawe) dua RT satu RW, serta di Desa Cranggang (Dawe) terdapat satu titik di Jalan Cranggang Raya Dukuh Tengger.
Beberapa tebing di Desa Rahtawu dan Ternadi yang merupakan dataran tinggi Pegunungan Muria itu, mengalami longsor menutup akses jalan desa dan sebagian mengenai bangunan rumah.
"Selain tanah longsor juga terjadi pohon tumbang di lima belas titik dan limpasnya Sungai Piji turut Dukuh Jelak Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Kudus," ungkapnya.
Menurut Munaji, pohon tumbang terjadi di Jalan Lingkar Utara Depan Nojorono Kecamatan Bae, Jl Raya PR Sukun Desa Gondosari (Gebog), Jl Kampus UMK Desa Gondangmanis (Bae), Desa Karangmalang (Gebog), serta Jl R Agil Kusumadya selatan RS Mardi Rahayu Kecamatan Jati.
Berikutnya di Desa Karangbener (Bae) pohon tumbang menimpa rumah warga, Jl Raya Jurang area PR Sukun (Gebog) dua titik, Jl Besito Kauman (Gebog), Desa Lau Pacikaran (Dawe) dan lima titik lainnya di Desa Menawan Kecamatan Gebog.
Di antara pohon tumbang menimpa jaringan kabel telepon dan kabel listrik hingga menyebabkan lampu padam di beberapa wilayah di Kota Kretek.
Munaji mengatakan, tumbangnya pohon sebagian karena lapuk, sedang longsor terjadi karena kontur tanah labil dan gembur, dan banjir akibat meningkatnya debit air Sungai Piji di Desa Kesambi Mejobo hingga melimpas ke jalan.
"Total kerugian dari bencana longsor dan angin kencang yang menyebabkan beberapa rumah ambruk, terputusnya kabel telepon dan listrik, mencapai puluhan juta rupiah," ujarnya.
Saat ini tim relawan BPBD bersama Pemerintah Kecamatan dan Desa, dibantu warga dan unsur terkait TNI- Polri terus melakukan assesment data, koordinasi, kerja bakti dan menyiapkan bantuan untuk korban terkena musibah. (Trq)