KRjogja.com - KUDUS- Pawai takbir keliling pada malam Idul Fitri 1445 H di Kabupaten Kudus, ternoda dengan tewasnya seorang warga Desa Undaan Tengah Gang 2 Kecamatan Undaan. Korban tewas setelah terlibat perkelahian antar warga satu kampung, saat pelaksanaan pawai takbir keliling bersama masyarakat Kecamatan Undaan pada malam menjelang Idul Fitri 1445 H.
Nasib naas itu dialami Suparkan (65) alias Cupang, korban meninggal akibat duel tak berimbang dengan beberapa peserta takbir keliling yang tak lain masih tetangga beda gang satu desa di Undaan Tengah Kudus.
Informasi yang dihimpun Krjogja.com pada Rabu (10/4/2024) menyebutkan, peristiwa terjadi pada Selasa sekitar pukul 20.30 WIB saat pemuda di Desa Undaan Tengah sedang menggelar takbir keliling.
Baca Juga: Pemudik Masuk Sukoharjo Didominasi Kendaraan Pribadi
Takbir keliling bersama dimulai pukul 20.00 WIB, awalnya berjalan aman saat iringan pawai melintasi Jalan Raya Kudus - Puwodadi (Grobogan) di Desa Undaan Tengah.
Peristiwa terjadi sesaat setelah genset milik pemuda warga Desa Undaan Tengah Gang 2 mengalami kerusakan dan ditinggal di pinggir jalan.
Saat itu lewat rombongan takbir pemuda gang lain di Undaan Tengah Kecamatan Undaan, diduga memancing emosi warga Undaan Gang 2. Diantara peserta rombongan, ada yang mengeluarkan ejekan dan diduga sengaja menabrakkan replika patung kepada pemuda Undaan Tengah Gang 2.
Akibatnya memicu perkelahian antar pemuda sesama desa tersebut, dan korban Suparkan terkena pukulan dan ditendang. Melihat kondisi korban yang mengalami luka di pelipis kiri dan memar bagian dada, segera dilarikan ke Puskesmas Undaan Kidul.
Saat dibawa ke Puskesmas kondisi korban masih sadar dan bisa diajak komunikasi, tetapi setelah itu tak sadarkan diri dan dilarikan ke RSUD dokter Loekmono Hadi Kudus.
Malang tak dapat ditolak, korban menghembuskan nafas terakhir setiba di rumah sakit.
Baca Juga: Terharu, Warga Binaan Lapas Wirogunan Terima Remisi
Akrab, salah seorang warga Desa Undaan Tengah membenarkan adanya kejadian itu, namun mengaku tidak tahu persis kronologi peristiwa yang menyebabkan salah seorang warga tewas.
"Saya tahunya ada kabar duka yang beredar luas di grup WhatsApp (WA) warga desa setempat, yang bunyinya 'Selamat Jalan Cupang (panggilan korban)'. Saya ikut prihatin atas kejadian itu," ujar Akrab.
Hal senada diungkapkan Suroyo, yang juga warga Desa Undaan Tengah Kecamatan Undaan Kudus.
"Saya dapat informasinya ada tawuran antar pemuda saat acara takbir keliling dan ada yang meninggal. Korban meninggal karena apa saya juga tidak tahu," katanya.