Jepara, KRJogja.com- Isu radikalisme dan terorisme kini menjadi perhatian serius Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Dalam upaya menanggulangi ancaman tersebut, lembaga ini menggelar seminar Kampus Kebangsaan berjudul "Pelibatan Anak Muda dalam Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme" di Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara, Senin (1/7/2024).
Seminar ini dihadiri berbagai kalangan, mulai dari akademisi, mahasiswa, hingga tokoh masyarakat setempat. Dengan latar belakang keanekaragaman budaya dan agama di Indonesia, seminar ini bertujuan mengajak peserta untuk berpikir kritis dan reflektif terhadap isu-isu radikal terorisme serta memahami dampak negatif yang ditimbulkannya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Direktur Pencegahan Prof Dr Irfan Idris MA dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. “Generasi muda, dengan segala potensi dan semangatnya, memiliki kapasitas untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat. Kaum muda adalah motor penggerak yang dapat menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan menolak ideologi radikal terorisme di Indonesia,” Ujarnya.
Prof Irfan melanjutkan, anak muda adalah sasaran empuk kelompok teroris, karena mereka dianggap lebih mudah terpengaruh dan direkrut. "Anak muda memiliki potensi besar untuk dijadikan agen perubahan, namun sayangnya potensi ini juga bisa disalahgunakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," lanjut Prof Irfan.
Salah satu upaya yang dilakukan BNPT adalah melalui program edukasi dan sosialisasi ke sekolah-sekolah, kampus dan komunitas pemuda. Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang bahaya radikal terorisme serta cara mencegahnya.
Di samping itu, BNPT juga mengembangkan platform digital yang bertujuan menyebarkan konten positif dan kontra narasi terhadap propaganda terorisme. "Kami memahami, anak muda sangat dekat dengan teknologi dan media sosial. Oleh karena itu, kami memanfaatkan platform ini untuk menyebarkan pesan-pesan positif yang dapat menangkal narasi radikal," tambah Irfan.
Sementara itu Rektor UNISNU, Prof Dr H Abdul Jamil MA menyampaikan harapannya agar seminar ini menjadi inspirasi bagi para peserta untuk lebih aktif dalam upaya pencegahan radikalisme di lingkungan masing-masin. "Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi juga memicu inisiatif-inisiatif baru dalam memperkuat nasionalisme dan mencegah radikalisme," katanya.
Oleh karena itu, kolaborasi BNPT RI dengan sejumlah perguruan tinggi menjadi sangat strategis dalam melawan virus tersebut yakni dengan melakukan transformasi nilai kebangsaan, revitalisasi nilai Pancasila, moderasi dalam beragama, penguatan akar budaya bangsa, dan pembangunan kesejahteraan.
Kegiatan yang dimoderatori dosen UNISNU, Dwi Erlin Effendi yang juga sekaligus anggota FKPT Jepara ini berjalan menarik. Beberapa pertanyaan juga dilontarkan sejumlah peserta kepada narasumber dalam diskusi ini.
Setelah itu, BNPT mengajak dan mengundang mahasiswa dan mahasiswi dilingkungan UNISNU untuk mengikuti lomba fotografi dan cipta baca puisi dalam rangka HUT BNPT ke 14. (Obi)