16 Kampung Berkompetisi Tampilkan Lingkungan Terbaik Lewat LKJ Demak 2024

Photo Author
- Minggu, 3 November 2024 | 10:00 WIB
Juri LKJ Demak 2024 saat meninjau kampung-kampung peserta LKJ secara bergiliran untuk memberikan penilaian berdasarkan enam kriteria. Foto : dok
Juri LKJ Demak 2024 saat meninjau kampung-kampung peserta LKJ secara bergiliran untuk memberikan penilaian berdasarkan enam kriteria. Foto : dok

Krjogja.com, DEMAK - Lomba Kampung Juara (LKJ) Kabupaten Demak 2024 kembali digelar. Tercatat ada 16 kampung menjadi peserta lomba tahunan yang dikoordinir Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kabupaten Demak itu.

Kabid Kawasan Permukiman Dinperkim Kabupaten Demak Winy Nurika Yuwantari ST MM MT menuturkan, berbeda dengan 2023 yang hanya diikuti 10 kampung, tahun ini jumlah peserta bertambah 50 persen hingga total menjadi 16 kampung. Sama halnya periode sebelumnya, masalah kebersihan lingkungan dan partisipasi masyarakat masih menjadi poin terbesar dalam penilaian.

Adapun ke-16 kampung peserta LKJ Demak 2024 yakni Gang Apel Desa Temuroso Kecamatan Guntur, Kampung Pejuang Desa Telogorejo Karangawen, Kampung Pojok Bersemi dan Kampung Krajan Santri, keduanya ada di Desa Jragung juga Kecamatan Karangawen. Serta Kampung Pucang Santosa, Desa Batursari Mranggen.

Selain itu ada Kampung Kreatif Desa Klitih serta Kampung Bersinar Desa Batu, keduanya dari Kecamatan Karangtengah. Selanjutnya ada pula Kampung Wonorejo Pasir Desa Timbulsloko, Kampung Galaxi Desa Surodadi, dan Kampung Si Manis Desa Banjarsari. Ketiganya masuk wilayah Kecamatan Sayung.

Sementara enam sisanya adalah Kampung Krajan Asri dan Kampung Asri Desa Wonosalam Kecamatan Wonosalam. Kampung Makmur dan Gang Teri Desa Buko Kecamatan Wedung. Serta Kampung Megantoro Desa Mijen Kecamatan Kebonagung, dan Kampung Idaman Desa Wilalung Kecamatan Gajah.

Menurut Winy, pengelolaan sampah menjadi salah satu poin penting dalam penilaian LKJ sebab sampah hingga kini masih menjadi persoalan masyarakat di atas bumi ini, termasuk di Kabupaten Demak. Selain juga karena pengentasan kawasan kumuh salah satunya terkait penanganan sampah.

"Pengelolaan sampah di kawasan permukiman sangat lemah. Maka itu sangat penting ketika warga bisa mengelola sendiri sampah secara mandiri dengan berpedoman pada 3R. Yakni reduce, reuse dan recycle, atau mengurangi, menggunakan ulang, dan mendaur ulang," ujarnya.

Disebutkan pula, akan tinggi poinnya jika kampung tersebut dapat menekan serendah mungkin jumlah sampah yang dibuang ke TPA. Mengingat angka produksi sampah yang masih tinggi di Kabupaten Demak per hari.

Kabar baiknya, dari 16 kampung peserta LKJ Kabupaten Demak 2024, rata-rata semuanya telah memperlakukan sampah di lingkungannya dengan baik. Di samping mengolah limbah sampah organik menjadi pupuk kompos, juga telah memilah sampah anorganiknya melalui pengelolaan bank sampah. Sehingga menjadi penghasilan tambahan warga. (Hum Dinperkim/ssj)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB

Dipercepat, Pembebasan Tanaman Semusim di Kendeng

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:00 WIB

Curanmor Paling Dominan Jadi Tindak Kriminal di Blora

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:30 WIB

Pelatihan Jinakan AI Agar UMKM Melek Teknologi

Rabu, 3 Desember 2025 | 15:10 WIB
X