Krjogja, GROBOGAN – Sekitar 865 ekor sapi milik peternak di Kabupaten Grobogan Jateng dilaporkan positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Sebanyak 15 ekor di antaranya mati. Sapi yang mati mendadak tersebut ditemukan di Desa Sumberagung Kecamatan Ngaringan.
“Untuk sementara waktu, ternak dari luar kami stop tidak boleh masuk Grobogan, agar kami bisa fokus menangani sapi yang sudah terkena PMK,” ujar Kepala Disnakkan Amin Nur Hatta, Rabu (8/1/2025).
Disebutkan, jumlah sapi yang terserang PMK tersebut meningkat tajam dibanding pekan lalu yang hanya sekitar 600 ekor. Amin menduga jumlah ternak yang mati lebih banyak dari yang laporkan, karena belum semua peternak mau melapor.
“Merebaknya PMK secara cepat ke beberapa desa karena banyak ternak datang dari luar daerah. Sebab, Pasar Hewan Kunden di Kecamatan Wirosari merupakan pasar hewan terbesar di Jawa Tengah yang pedagangnya berasal dati beberapa daerah,” ungkap Amin.
Pihaknya mengaku telah menerjunkan beberapa petugas untuk melakukan pemulihan kesehatan dengan mengisolasi ternak yang terjangkit PMK agar tidak menular ke ternak lain. Selain itu petugas juga melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah ternak maupun kandang.
“Upaya lain untuk pencegahan penularan PMK agar tidak semakin meluas, kami minta peternak melapor ke petugas jika menemukan hewan ternaknya memiliki gejala terserang PMK, seperti demam tinggi, kuku dan mulut luka lepuh seperti sariawan, mengeluarkan air liur berlenihan dan berbusa, kaki pincang, napas agak susah, dan jika berdiri tampak gemetar,” harap Amin. (Tas)