Krjogja.com- KUDUS– Sebanyak 654 pebulutangkis muda mengikuti turnamen bergengsi Polytron Superliga Junior 2025 di GOR Djarum yang berlangsung mulai Senin- Minggu, 15-22 September di GOR Djarum Jati Kudus.
Turnamen diikuti delapan negara, termasuk Indonesia, Polandia, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, China Taipei, Thailand, dan Filipina.
Para atlet muda akan bersaing dalam format beregu layaknya Thomas dan Uber Cup, terbagi dalam empat kategori usia: U-13, U-15, U-17, dan U-19, baik putra maupun putri.
Total hadiah yang diperebutkan mencapai lebih dari Rp1,4 miliar, membuat kompetisi ini semakin bergairah dan penuh gengsi.
Setiap kategori membawa nama legenda bulutangkis Indonesia sebagai piala yang diperebutkan.
Misalnya, U-13 Putra akan memperebutkan Piala Tontowi Ahmad, sementara U-19 Putri bertarung untuk Piala Susy Susanti.
Selain itu ada Piala Yuni Kartika, Piala Liliyana Natsir, Piala Sigit Budiarto, Piala Haryanto Arbi dan Piala Liem Swie King.
Nama-nama besar ini menjadi motivasi bagi para atlet muda untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Tekno Wibowo, Commercial Director Polytron mengatakan,
polytron sebagai sponsor utama menegaskan komitmennya dalam mendukung perkembangan olahraga nasional.
Pemilihan Kudus sebagai tuan rumah juga memiliki makna historis.
Kota ini dikenal sebagai tanah kelahiran legenda-legenda bulutangkis Indonesia seperti Liem Swie King dan Hariyanto Arbi.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin berharap, semangat para legenda akan menginspirasi para peserta.
Tak hanya prestasi, turnamen ini juga menawarkan pengalaman budaya.
"Kami ingin para atlet luar kota merasakan kehangatan dan tradisi Kudus yang kaya," kata Yoppy.
Tahun ini, Polytron Superliga Junior juga makin kompetitif dengan hadirnya peserta baru dari Filipina, Polandia, dan Amerika Serikat. Kehadiran mereka menambah warna dan tantangan baru bagi para atlet Indonesia.