Krjogja.com- KUDUS- PON Bela Diri Kudus 2025 resmi menggelar cabang olahraga pencak silat mulai Jumat (17/10) di Djarum Arena, Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah.
Ajang bergengsi ini diikuti oleh 271 pesilat dari 34 provinsi, memperlihatkan antusiasme tinggi seluruh daerah dalam mempertunjukkan seni dan teknik bela diri khas Indonesia.
Namun di balik riuhnya pertandingan, tersimpan kisah inspiratif dari dua atlet muda yang datang dari ujung timur dan barat Indonesia, berjuang dengan tekad bulat demi meraih mimpi di gelanggang pencak silat.
Adalah Siti Khairani S. Mokoginta, atau yang akrab dipanggil Echa, baru berusia 17 tahun.
Meski masih muda, atlet asal Gorontalo ini telah menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih juara tiga pada Seleksi Nasional Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2024 di Semarang.
Tekadnya pun semakin membara saat tiba di Kudus- tempat digelarnya PON Bela Diru 2025, Echa siap bersaing di kelas A Putri.
Perjalanan Echa menuju arena tidaklah mudah.
Ia menempuh penerbangan panjang dari Gorontalo ke Semarang, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju Kudus.
Namun semua rasa lelah seketika terbayar saat ia memulai pertandingan perdana dengan kemenangan telak 33-0 atas Safira Irzan dari Papua Tengah.
"Perjalanan memang cukup jauh, tapi kemenangan tadi sangat memotivasi saya. Saya berharap bisa terus melaju dan meraih medali emas," ujar Echa dengan penuh semangat.
Tidak kalah inspiratif, Steivy Maleke datang jauh dari Manokwari, Papua Barat.
Ia dan tim harus transit beberapa kali,
dari Sorong dan Makassar sebelum akhirnya mendarat di Semarang.
Setibanya di Jawa Tengah, mereka langsung melanjutkan perjalanan ke Kudus, siap menghadapi tantangan berat di ajang multi-cabang ini.
Steivy belum bertanding Jumat hari ini, namun semangatnya sudah terlihat jelas.