Krjogja.com - PATI - Misteri hilangnya seorang bocah berumur tiga bulan, bernama Mazaya Keyra El Naura akhirnya terungkap. Korban dicekik, lalu dibuang ke sungai oleh bapaknya sendiri, S (22).
"TKP pembuangan bayi di sungai desa Wangunrejo kecamatan Margorejo. Korban terbungkus tas plastik warna hitam". Demikian diungkapkan Kasat Binmas Polresta Pati, Kompol Sukadi SH MH ketika melapor ke Dir Binmas Polda Jateng, Selasa (2/5) petang.
"Diperkirakan bayi dibuang ke sungai Senin (1/5) siang" tambahnya.
[crosslink_1]
Kasat Reskrim Polresta Pati, Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar menyatakan, diduga kuat pelaku pembuang bayi adalah S (sang ayah). "Tersangka S sudah diamankan. Sekarang dilakukan pemeriksaan secara mendalam. Sehingga akan bisa diungkap motif pembuangan bayi tak berdosa tersebut" jelasnya kepada wartawan.
Sebagaimana diberitakan, seorang bocah berumur tiga bulan, bernama Mazaya Keyra El Naura dilaporkan hilang saat ditidurkan di kamar, Senin (1/5) siang. Petugas lalu melakukan pencarian secara maksimal guna menemukan korban, anak dari pasutri S/Fitriani, warga Kauman Pati Kota.
Kasus ini langsung mendapat atensi secara khusus dari sejumlah pimpinan lembaga. Namun petugas sempat mengalami hambatan karena seputar lokasi kejadian tidak ada CCTV. Sehingga sampai diturunkan anjing pelacak dari Polda Jateng.
Usia Labil
Seorang tokoh pemuda Pati, H Achmad Muhfidz SH mengapresiasi terhadap kinerja polisi dalam mengungkap misteri balita hilang. "Pengungkapan kasus ini karena petugas bisa membujuk pelaku agar menceritakan kronologi yang sebenarnya. Akhirnya pelaku mengaku membuang bayi ke sungai. Hebat polisinya, cerdas dan sabar" tuturnya.
Dijelaskan, anjing pelacak selalu mengendus jok speda motor milik S (pelaku). Namun ketika jok dibuka, tidak ditemukan apa-apa. "Mungkin bayi (korban) diletakan didalam jok sebelum dibuang ke sungai" kata Abdul Muhfidz. Selain itu, tambahnya, pasangan S/Fitriani tergolong kategori usia labil. Karena usianya masih terlalu muda. Mereka menikah pada pandemi corona lalu.
"Ada yang bilang, orangtua bayi terkena baby blues syndrom. Yakni, suatu bentuk kesedihan atau kemurungan" tambah Abdul Muhfidz.
Sementara itu, akun Facebook S (terduga) pelaku pembunuh bayi, langsung diserang netizen lantaran geram atas kelakuan keji. Akun Facebook dengan nama “Sopo Jenengku” itu, dibuly berbagai cibiran serta makian dari ribuan warga dunia maya. ( Cuk ).