pantura

Gencarkan Pencegahan Stunting dengan Sanitasi Lingkungan Bersih Berbasis Masyarakat

Minggu, 23 Juli 2023 | 18:10 WIB
Sosialisasi Promotif Pencegahan Stunting pada Pembentukan Sanitasi Lingkungan Bersih Berbasis Masyarakat yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Demak di Pendapa Satya Bhakti Praja.

Krjogja.com - DEMAK - Masih tingginya kasus stunting, baik di tataran daerah, provinsi maupun nasional, menjadikan semua kalangan intensif melakukan upaya penanggulangan. Termasuk Kabupaten Demak, yang meski sudah mengalami penurunan sangat signifikan, namun upaya pencegahan masih terus digencarkan hingga target zero stunting tercapai pada 2024.


Salah satunya melalui acara sosialisasi promotif pencegahan stunting pada pembentukan sanitasi lingkungan berbasis masyarakat. Seperti digelar Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Demak belum lama ini, dengan menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten. Serta Tenaga Pendamping Profesional Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (TPP PPPMD), camat, dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) sebagai target kegiatan.


Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Hj Sri Pudji Astutik SKM MKes menyampaikan, tujuan sosialisasi adalah meningkatkan sinergitas lintas sektor dalam penanganan stunting. "Selain itu meningkatkan pengetahuan tentang stunting. Sekaligus memberikan pemahaman bahwa faktor lingkungan sangat mempengaruhi angka kejadian stunting," Sabtu (22/7/2023).


Sementara output yang diharapkan, adalah terlaksananya sosialisasi promotif pencegahan stunting pada pembentukan sanitasi lingkungan berbasis masyarakat. Serta tentunya menambah pengetahuan tentang stunting.


Mengenai keterkaitan pencegahan stunting dengan pembentukan sanitasi lingkungan berbasis masyarakat, Sri Pudji Astutik menjelaskan, berdasarkan Teori HL Blum yang menyebutkan bahwa derajat kesehatan ditentukan oleh 40% faktor lingkungan, 30% faktor perilaku, 20% faktor pelayanan kesehatan, dan 10% faktor genetika (keturunan). Dengan kata lain, faktor lingkungan, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi dengan baik, menjadi faktor penentu tertinggi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.


"Namun yang terjadi di masyarakat saat ini, dalam meningkatkan derajat kesehatan justru lebih tinggi pada pelayanan kesehatan. Artinya banyak masyarakat melakukan pengobatan atau kuratif di fasilitas kesehatan tapi kebersihan lingkungan kurang diperhatikan," ujarnya.


Sementara hygiene dan sanitasi yang buruk menyebabkan gangguan inflamasi usus kecil yang mengurangi penyerapan zat gizi dan meningkatkan permeabilitas usus yang disebut Environmental Enteropathy (EE). Yakni proses terjadinya pengalihan energi, yang seharusnya digunakan untuk pertumbuhan tetapi akhirnya digunakan untuk melawan infeksi dalam tubuh.


Maka itu lah Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dibutuhkan. Sebab pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan mampu menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat. Di samping menjaga kualitas lingkungan hidup, serta menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya.


"Terkait salah satu tujuan SDG’s yakni air bersih dan sanitasi yang layak, dapat diwujudkan dengan menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua. Air bersih dan sanitasi layak adalah kebutuhan dasar manusia," imbuhnya.


Maka menjadi salah satu poin dalam SDGs pada sektor lingkungan hidup adalah memastikan masyarakat mencapai akses universal air bersih dan sanitasi. Dengan fokus utama ada pada ketersediaan pangan, air bersih, dan energi yang merupakan dasar dari kehidupan.


"Dengan tercapainya kondisi tersebut, diharapkan pula mampu menjadi bagian support mewujudkan Kabupaten Demak zero stunting melalui pembentukan sanitasi lingkungan bersih berbasis masyarakat. Sebab perubahan paling penting dalam konsumsi berkelanjutan dan produksi akan didorong oleh teknologi, inovasi, dan desain produk. Serta pedoman kebijakan yang terperinci, pendidikan, dan perubahan perilaku," pungkasnya. (Hum DKK/ssj)

Tags

Terkini

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB

Dipercepat, Pembebasan Tanaman Semusim di Kendeng

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:00 WIB

Curanmor Paling Dominan Jadi Tindak Kriminal di Blora

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:30 WIB

Pelatihan Jinakan AI Agar UMKM Melek Teknologi

Rabu, 3 Desember 2025 | 15:10 WIB