KUDUS, KRJOGJA.com - Salah satu siswi SMA Negeri 2 Kudus, I Dewa Ayu Firsty Meita Dewanggi, pembawa bendera pusaka upacara 17 Agustus di Istana Merdeka, Selasa (30/8) kembali ke tanah kelahirannya. Kedatangan Firsty tentu saja memberikan kebanggaan dan kebahagiaan bagi seluruh warga "Kota Kretek". Firsty bersama kedua orangtuanya disambut Bupati Dr HM Hartopo, Sekretaris Disdikpora Kudus Dian Vitayani beserta jajarannya, serta tim Djarum Foundation di Kantor Bupati Kudus. Beragam apresiasi diberikan kepada Firsty, mulai dari sambutan meriah hingga tabungan pendidikan dari Djarum Foundation.
Selepas bersantap pagi bersama bupati, Firsty dan kedua orangtua melanjutkan perjalanan ke SMA Negeri 2 Kudus, diiringi marching band SMK Wisuda Karya Kudus. Arak-arakan atau kirab mengundang perhatian warga Kudus yang saat itu turut hadir menyaksikan kepulangan Firsty. Saat menginjakkan kembali kakinya di SMA Negeri 2 Kudus, Firsty disambut hangat oleh kepala sekolah, jajaran guru, dan teman-teman sekolahnya. Penyambutan pedang pora semakin membuat marak suasana.
“Tidak hanya berprestasi secara akademik, Firsty juga aktif mengikuti beragam kegiatan di sekolah, salah satunya Paskibraka. Dia selalu bilang ke saya ingin sampai ke Istana dan berhadap langsung dengan Pak Jokowi. Puji Tuhan bisa tercapai,†ujar Kepala Sekolah, Nur Afiffudin.
Ia terlihat bangga bercampur haru saat menceritakan kembali perjalanan Firsty sampai ke Istana. Menurutnya, prestasi Firsty ini merupakan inspirasi yang luar biasa, tidak hanya untuk siswa di SMA Negeri 2 tapi juga semua siswa-siswi di Kabupaten Kudus. Sebuah inspirasi untuk berani bermimpi besar dengan memulai langkah yang kecil disertai keyakinan yang kuat.
Pada acara penyambutan di sekolah, Firsty berkesempatan untuk membagikan pengalamannya dengan guru dan teman di SMA Negeri 2 Kudus. “Sempat merasa tidak percaya diri dan minder, tapi selalu ingat pesan orangtua dan guru-guru di sini, jadi semangat lagi. Salah satu kata- kata motivasi yang tak pernah kami lupakan sebagai Paskibraka, yaitu berbanggalah kepada tugasmu karena tugasmu menjadi kebanggasn oran lain," ungkap Firsty.
Setelah melewati beragam latihan fisik hingga seleksi berlapis akhirnya Firsty bisa lolos menjadi anggota Tim Pancasila Tangguh dan bertugas membawa bendera pusaka. Atas prestasi yang membanggakan tersebut, Djarum Foundation memberikan apresiasi kepada Firsty berupa tabungan pendidikan sebesar Rp 50 juta.
“Firsty telah membuktikan bahwa dengan keteguhan dan tekad yang kuat, kita pasti bisa meraih mimpi yang besar sekalipun. Apresiasi yang kami berikan diharapkan juga dapat membangkitkan semangat siswa-siswi yang lain untuk turut aktif dalam kegiatan Paskibraka ataupun kegiatan lain sebagai bentuk cinta tanah air. Generasi yang kuat pastinya dimulai dari rasa cinta dan bangga dengan Indonesia,†ujar Elizabeth Lydia, Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation, saat ditemui di SMA Negeri 2 Kudus.
Selain Firsty, Djarum Foundation juga turut memberikan apresiasi kepada 65 anggota Pasukan Pengibar Bendera di tingkat provinsi dan kabupaten berupa tabungan pendidikan dengan total senilai Rp130 juta. Apresiasi diberikan atas usaha, tekad, dan kerja keras siswa-siswi dalam berlatih menjadi Paskibraka dalam Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia.
Sementara, Bupati Kudus Dr HM Hartopo pun mengaku bangga. dan terharu atas kepercayaan yang diberikan kepada Firsty untuk membawa bendera pusaka upacara 17 Agustus di istana Negara. "Terimakasih Firsty telah mengharumkan nama Kudus. Semoga ini bisa menjadi inspirasi dan teladan bagi seluruh pelajar di Kudus," tandasnya. (Trq)