TIDAK disangka, film ‘Menembus Batas’ karya SMA NU 1 Kradenan Blora Jateg berhasil meraih juara tingkat nasional dalam lomba film pendek ajang Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif NU (Porsema) 2018.Â
Film berdurasi 19 menit 17 detik itu mampu menyingkir beberapa film pendek dari berbagai daerah di wilayah Indonesia dalam ajang yang berlangsung di Kota Malang itu.
"Kami baru tahu jika film ‘Menembus Batas’ dinobatkan juara pertama saat penutupan Porsema 26 Juli 2018. Sedangkan kontingen SMA NU 1 Kradenan setelah tampil 24 Juli 2018 keburu balik ke Blora," ujar Kepala SMA NU 1 Kradenan Blora Tri Wahyudi, kepada wartawan, Senin (30/07/2018).
Ada dua duta SMA NU 1 Kradenan yang berangkat. Yakni, Fendi Pradana dari siswa kelas XII dan guru pendamping Ahmad Rifai. Keduanya mampu mempresentasikan dan meyakinkan karyanya, sebelum filmnya ditonton bersama dan dinilai oleh dewan juri Susilo Priyo dan Agwin Degaf.Â
Dengan gaya bahasa yang meyakinkan sambil membawa poster film yang didesain cantik, Fendy Pradana dan Ahmad Rifai berhasil mencuri perhatian hadirin. Saat filmnya ditayangkan, hadirin yang memenuhi Gedung Fakultas Science dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, hanyut dalam alur cerita.
Film ini menceritakan seorang anak perempuan penyandang difabel tuna wicara yang punya keinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan SMA di sekolah umum karena tidak ada sekolah khusus di daerahnya. Selama sekolah inilah, banyak rintangan yang dihadapi oleh pelajar difabel yang diperankan oleh siswi SMA NU 1 Kradenan bernama Nira Ariyani.Â
Dia sering jadi sasaran bully oleh rekan-rekannya. Kondisi itu membuatnya merasa sedih dan seringkali menyendiri di sebuah goa dekat kampungnya. Seiring perjalanan waktu, anak itu ternyata punya bakat terpendam. Yakni, dalam bidang seni tari. Dari kelebihan inilah, pelajar ini akhirnya diikutkan dalam lomba tari oleh pihak sekolah hingga akhirnya berhasil jadi juara. (Tas)