PEKALONGAN, KRJOGJA.com - Tantangan Indonesia ke depan tidak semakin ringan, karena perkembangan Ilmu Pengetahuan teknologi (Ilpengtek) Informasi dan komunikasi dimana perubahannya sangat cepat dan pesat.Â
Karena itu, perlu dicermati karena dapat mempengaruhi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal tersebut dikatakan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., mewakili Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P saat memberikan pembekalan di hadapan 3.000 peserta Muhtamar Ke Xll Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh bertema 'Penguatan Dan Pemberdayaan Thoriqoh Dalam Membangun Dan Memperkokoh Kesadaran Masyarakat Berbangsa Dan Bernegara ' di Pendopo Kabupaten Pekalongan Jl DR Wahidin Pekalongan Jawa Tengah, Rabu (17/01/2018).
Kasum TNI menjelaskan perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi telah merubah bentuk dan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara baik kehidupan di antara manusia maupun antar negara. "Dinamika perubahan ini dapat memunculkan bentuk-bentuk friksi atau konflik baru yang tentunya akan merubah semua perspektif ancaman terhadap pertahanan negara," ungkapnya.
Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan menyampaikan bahwa perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi telah memunculkan istilah ‘jauh tapi dekat, dekat tapi jauh’. Misalnya tujuh orang sahabat duduk bersama tapi  semuanya sibuk dengan handphone masing-masing, sehingga hubungan antara manusia atau hubungan sosial akan semakin menurun.
"Kita harus waspadai strategi perang dalam bentuk asimetris, hybrid dan proxy. Kita harus mengelola dengan benar pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi agar masyarakat tidak kehilangan jati diri dan karakter asli bangsa Indonesia, yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo, atau keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,†ucap Kasum TNI.
Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan menambahkan peran para ulama dalam menyikapi kemajuan Ilpengtek dan informasi komunikasi sangat diperlukan untuk memberikan pemahaman melalui kaidah-kaidah atau aturan-aturan agama agar masyarakat tetap memiliki kepribadian bangsa. (*)