PATI (KRjogja.com) - Harga LPG 3 Kg di Pati terus melejit hingga melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). Disinyalir kenaikan tersebut akibat ulah oknum agen yang menaikan harga diatas wajar.
Selain mahalnya harga gas subsidi, masyarakat juga mengeluhkan sering kesulitan mendapatkan jenis gas melon ini.
Keterangan yang dihimpun, rata-rata harga gas melon di tingkat pengecer mencapai Rp 22.000 hingga Rp.25.000,. Padahal HET untuk tabung gas melon sudah dipatok Rp 17.000.
Bupati Pati, H Haryanto yang dikonfirmasi masalah melejitnya harga gas melon, mengaku banyak mendapat aduan dari masyarakat.
Untuk mengatasi tersebut, ujarnya, sudah memerintahkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pati, untuk mencari penyebab kelangkaan yang berdampak mahalnya harga LPG melon.
“Disinyalir ada agen, pangkalan atau pengecer nakal menaikan harga diatas HET" kata bupati Haryanto, Jumat (15/9).
Bupati Pati mengancam oknum pemilik pangkalan, agen atau pengecer yang menaikan harga gas subsidi diatas wajar, akan diberi sangsi tegas.
Bupati Pati menyatakan setuju jika pemerintah mengeluarkan gas 5 kg. "Pemerintah mengharuskan orang yang mampu atau PNS wajib menggunakan gas tabung 5 Kg agar tidak mengurangi jatah warga kurang mampu" ucap H Haryanto. (Cuk)