pantura

Jokowi Beri Atensi Terdampak Banjir di Demak, Tanggul Sungai Wulan Diperbaiki

Sabtu, 23 Maret 2024 | 06:10 WIB
Presiden Jokowi mengunjungi posko pengungsian warga terdampak banjir di SMK Ganesa Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (22/03/2024). --(Foto: Diskominfo Demak) --

KRjogja.com- DEMAK - Rencana Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk meninjau kawasan terdampak banjir di wilayah Kabupaten Kudus dan tanggul kiri Sungai Wulan yang jebol dan telah menyebabkan banjir besar di wilayah Kabupaten Demak, batal.

Namun atensi tetap diberikan Presiden Jokowi dengan mengunjungi posko pengungsian warga terdampak banjir di SMK Ganesa Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (22/03/2024).

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa sejumlah langkah diperlukan untuk mengatasi banjir yang merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten "Kota Wali".

Banjir yang terjadi di Demak akibat hujan ekstrem yang terjadi selama lebih sepekan.

Selain itu disebabkan jebolnya tanggul kiri Sungai Wulan di Dukuh Norowito Desa Ketanjung Kecamatan Karanganyar Demak sepanjang 30 meter karena tak kuat menahan tingginya debit pada Minggu (17/3/2024) pukul 14.45 WIB dini hari.

Jebolnya tanggul telah mengakibatkan ratusan rumah warga tergenang, serta melumpuhkan jalur pantura Kudus- Semarang dengan genangan dengan ketinggian lebih dari 2 meter.

Namun secara perlahan genangan air kini berangsur surut, meski akses jalan utama penghubung Ibukota Provinsi Jawa Trengah ke Surabaya melalui Kudus itu belum juga bisa dilewati.

Masih ada beberapa spot yang genangannya masih cukup tinggi mencapai 50 centimeter, serta masih adanya sampah yang berserakan di jalan raya paska banjir.

Saat ini, menurut Presiden Jokowi, perbaikan tanggul kiri Sungai Wulan telah dilakukan.

"Tadi malam sekitar pukul 01.00 WIB (Jumat dinihari, red), tanggul yang jebol cukup lebar sudah tertutup, selesai dikerjakan selama empat hari berturut-turut siang-malam," kata Presiden.

Tak hanya memperbaiki tanggul, pemerintah juga telah melakukan teknik modifikasi cuaca (TMC) untuk mengurangi curah hujan ekstrem di wilayah Kabupaten Demak dan sekitarnya.

"Kita harapkan, yang kedua, awan di atas juga telah dilakukan TMC, sehingga bisa digeser ke arah laut. Ini juga akan sangat mengurangi hujan yang ada di Kabupaten Demak dan sekitarnya," ungkapnya.

Selain itu, pemerintah juga terus melakukan pemompaan untuk mengurangi genangan air. Presiden mengungkapkan, genangan air yang semula mencapai 2 meter telah surut hingga sekitar 50 sentimeter.

"Ini sudah turun dari dua meter, saya tadi mendapatkan laporan, hampir semuanya sudah setengah meter. Tetapi apapun itu tetap mengganggu aktivitas warga sehingga nanti akan kita lakukan pemompaan-pemompaan," ujarnya.

Presiden mengingatkan akan pentingnya menjaga lahan dan sungai dari sedimentasi. Hal tersebut menurutnya juga berdampak pada peningkatan risiko banjir.

"Semua waduk, semua sungai itu problemnya selalu sedimentasi. Kenapa itu terjadi? Karena juga tidak dihambat di hulunya tanaman-tanaman yang banyak, banyak yang ditebang, problemnya semua di situ."

"Kalau tidak terjadi banjir bandang ya banjir, problemnya di situ," tandasnya.

Terkait dengan bangunan yang rusak akibat bencana, Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan pengecekan dan pemulihan.

Hal ini juga termasuk pemberian bibit tanaman dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengembalikan lingkungan yang terdampak.

"Nanti biar dicek oleh Kementerian PUPR dengan BNPB,  termasuk yang tanamannya rusak nanti akan diberi bibit lagi dari Kementerian Pertanian," jelasnya.

Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan tersebut, antara lain Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dan Bupati Demak Eisti’anah.

Sementara itu, Kementerian PUPR masih berupaya membenahi tanggul Sungai Wulan yang jebol di Dukuh Norowito Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar Demak.

Tanggul tersebut sudah dua kali jebol, yang pertama 8 Februari lalu dan Minggu 17 Maret 2024 dinihari, yang menyebabkan banjir besar di Desa (Kecamatan) Karanganyar Demak.

Pada Februari lalu terdapat dua titik tanggul kiri Sungai Wulan yang jebol, masing- masing sepanjang 20 meter dan butuh waktu tiga hari untuk penanganan menutup tanggul.

Kemudian pada 17 Maret 2024, tanggul kiri Sungai Wulan kembali jebol di titik yang sama sepanjang 30 meter.

Belasan alat berat, termasuk sembilan eskavator, buldozer dan loader dikerah untuk memperbaiki tanggul yang jebol pada Jumat (22/3/2024) dinihari.

"Untuk sementara tanggul yang jebol sudah tertutup setara dengan ketinggian air Sungai Wulan, agar tidak mengalir ke kawasan pemukiman," terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya Air, dan Penataan Ruang (Pusdataru) Jawa Tengah, Eko Yunianto.

Pekerjaan selanjutnya secara fisik harus disamakan dengan tanggul di sisi kanan dan kiri, serta secara konstruksi harus diperkuat lagi, kemudian dari sisi dimensi lebar termasuk strukturnya.

"Estimasi paling lama lima hari dari sekarang semuanya sudah klir," sebut Eko.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air di Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia mengatakan, wilayah Kudus, Grobogan, dan Demak masuk dalam sistem sungai Seluna (Serang Lusi Juana).

Banjir yang terjadi kali ini merupakan dampak meningkatnya debit pada sistem sungai tersebut.

Untuk penanganan tanggul jebol kali ini, pihaknya telah mengerahkan belasan alat berat, antara lain sembilan ekskavator, buldoser dan loader.

"Kami juga mengerahkan 17 unit pompa air untuk menyedot genangan banjir agar lebih cepat surut," tandasnya. -(Trq)-

Tags

Terkini

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB

Dipercepat, Pembebasan Tanaman Semusim di Kendeng

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:00 WIB

Curanmor Paling Dominan Jadi Tindak Kriminal di Blora

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:30 WIB

Pelatihan Jinakan AI Agar UMKM Melek Teknologi

Rabu, 3 Desember 2025 | 15:10 WIB